Show simple item record

dc.contributor.advisorKarina Utami Dewi, S.IP., M.A
dc.contributor.authorLUTFI WIBAWA
dc.date.accessioned2022-08-23T03:37:50Z
dc.date.available2022-08-23T03:37:50Z
dc.date.issued2022-02-18
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/38810
dc.description.abstractMasalah kekeringan di Sudan menjadi latar belakang terjadinya renegosiasi antara Sudan, Mesir dan Ethiopia sehingga dalam melakukan renegosiasi ini menjadi wadah dialog kebijakan, berbagi informasi, dan Kerjasama. Sudan dan Mesir menganggap bias adanya bendungan GERD ini karena mereka mengira bahwasannya jika tanpa negosiasi yang jelas bisa merugikan Sudan dan Mesir serta bendungan tersebut dibangun tepat diatas sungai nil yang dimana sungai tersebut adalah salah satu sumber utama bagi Sudan dan Mesir. Sudan dimana negaranya sedang mengalami kekeringan hebat melakukan renegosiasi dikarenakan adanya masalah domestik, ekonomi dan militer dimana ketiga aspek tersebut menuju Sudan untuk melakukan aksi politik luar negeri. Sesuai dengan rumusan masalah “Bagaimana Sudan memutuskan renegosiasi dalam hal pembagian air kubik? Sehingga dengan dilakukannya renegosiasi ulang dalam tanda kutip pembagian debit air yang lebih adil maka Sudan berinisiatif untuk melakukan diplomasi dengan Ethiopia dan Mesir serta negara timur tengah, Afrika Selatan, Afrika Barat hingga Amerika untuk menekan renegosiasi ini.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectGERDen_US
dc.subjectnegosiasi ulangen_US
dc.subjectdomestik, ekonomi dan militeren_US
dc.titleSudan's Decision Making In Renegotiation Of GERD In 2018-2021en_US
dc.Identifier.NIM18323099


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record