dc.description.abstract | Indikator umum pencemaran limbah cair laboratorium dalam suatu badan air
atau drainase buangan limbah adalah Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total
Suspend Solid (TSS). Semakin tinggi limbah tersebut maka air buangan semakin
tercemar secara organik maupun anorganik. Secara fisik pencemaran tersebut dapat
diketahui dari banyaknya endapan berbentuk koloid (keruh) dan bau yang tidak
sedap. Hasil pengamatan limbah laboratorium disuatu IPAL (Instalasi Pengelolaan
Air Limbah) diperoleh bahwa rata-rata kadar COD 232,5 mg/l dan TSS 577,25 mg/l
jauh di atas standar baku mutu lingkungan yaitu kadar COD maksimal 100 mg/l dan
kadar TSS maksimal 200 mg/l.
Dalam upaya mengurangi tingkat pencemaran air, dapat diidentifikasikanbahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar COD dan TSS limbahlaboratorium, yaitu pH lingkungan (A), volume coagulan (B), konsentrasi cationicflocculant (C), konsentasi anionic flocculant (D), waktu alir coagulan (E), waktu alir
flocculant (F) dan kecepatan mixing (G). Berdasarkan penelitian menggunakan
metode Taguchi diperoleh bahwa kondisi optimal mampu menurunkan kadar COD
dan TSS masing-masing menjadi 39,7875 mg/l dan 12 mg/l. Kondisi optimal inidiperoleh pada kombinasi level faktor A2 B1 C2 D3 E1 F3 G3, yaitu sistem bekerja
pada kondisi pH 7, volume coagulan 15 ml, konsentrasi cationic flocculant 2 ml,konsentasi anionic flocculant 4 ml, waktu alir coagulan 2 ml/ mnt, waktu alirflocculant 5 ml/mnt dan kecepatam mixing 100 rpm. | en_US |