| dc.description.abstract | Pemanfaatan bahan alam sebagai antimikroba banyak digunakan sebagai alternatif dalam penanganan infeksi oleh mikroorganisme. Tanaman sirih hijau (Piper betle L. ) merupakan tanaman obat yang banyak di gunakan oleh penduduk indonesia sebagai antiseptik, antifungi bahkan antibakteri. Senyawa-senyawa volatil seperti golongan monoterpen dan sesquiterpen terkandung didalam minyak atsiri yang terdapat pada daun sirih dapat digunakan sebagai sumber obat antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri minyak atsiri daun sirih hijau terhadap bakteri Escherichia coli resisten antibiotika Ampisilin serta mengetahui profil komponen penyusunan minyak atsiri daun sirih hijau berdasarkan analisis Kromatografi Gas-Spektrometer massa. Isolasi minyak atsiri daun sirih hijau menggunakan metode destilasi uap air dan analisis komponen senyawa kimia minyak atsiri menggunakan metode GC-MS. Hasil uji difusi pada konsentrasi 2,5% masih terdapat pertumbuhan bakteri. Hasil uji dilusi didapatkan nilai KHM pada konsentrasi 1,25% dan nilai KBM yaitu 2,5%. Hasil analisis senyawa menggunakan GC-MS didapatkan 7 senyawa dengan persentase terbesar yang terkandung dalam minyak atsiri daun sirih hijau yaitu Acetyleugenol (19,66%), Eugenol (18,65%), Acetyl Chavicol (15.85%), alpha-Selinene (4.58%), 4-Allyl-1,2-diacetoxybenzene (4,58%), trans-Caryophyllene (4,50%), dan beta-Phellandrene (4,12%). | en_US |
