| dc.description.abstract | Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan. Bangunan bisa dikatakan stabil jika tanah pendukung mampu menerima beban dari pondasi tersebut dan kuat mendukung beban bangunan tanpa menimbulkan penurunan yang berlebih. Pada pembangunan Masjid Hajjah Yulianna Kampus Madrasah Muhammadiyah Muallimin Yogyakarta dibangun pada tanah lempung menggunakan pondasi dangkal yaitu telapak berdimensi 3,5 m x 3,5 m x 0,5 m dengan kedalaman 2 m. Dari data struktur yang sudah didapat menunjukkan jarak antar kolom sebesar 6 m dan 9 m. Oleh karena itu, peneliti ingin melakukan analisis dengan menggunakan pondasi dalam yaitu tiang bor.
Pondasi tiang bor direncanakan menggunakan dimensi 0,6 m dengan kedalaman 13 m. Muka
air tanah berada di kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Digunakan metode Meyerhoff untuk menghitung daya dukung pondasi dengan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium. Perhitungan penurunan tiang tunggal menggunakan metode Poulos dan Davis (1980) dan penurunan tiang kelompok menggunakan metode Vesic (1969).
Hasil analisis didapatkan nilai daya dukung ultimit (Qu) dan daya dukung ijin (Qall) pada pondasi eksisting (telapak) sebesar 3303,349 kN dan 1321,340 kN. Nilai daya dukung ultimit tiang (Qu), daya dukung ijin tiang (Qall) dan daya dukung kelompok tiang (Qg) pada pondasi tiang bor sebesar 6744,230 kN, 2697,692 kN dan 5395,384 kN. Nilai penurunan pondasi eksisting (telapak) dan alternatif (tiang bor) sebesar 12,2 cm, 3,6 cm untuk tiang tunggal, dan 6,4 cm untuk tiang kelompok. Nilai dari kedua pondasi tersebut telah memenuhi syarat menurut SNI 8460 – 2017 yaitu kurang dari 0,15 + ( � ) sebesar 15,1 cm.
600 | en_US |
