dc.description.abstract | Jalan Janti-Prambanan merupakan jalan penghubung antara Kota Solo dan Kota Yogyakarta
yang memiliki volume lalu lintas dan kepadatan cukup tinggi. Menurut data dari Dinas Perhubungan
DIY pada tahun 2018 menyebutkan bahwa ruas jalan tersebut memiliki nilai derajat kejenuhan
sebesar 0,88. Selain itu, letak bukaan median yang terlalu dekat dengan akses masuk Jalan Opak
Raya sering menyebabkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai panjang
antrean, tundaan, derajat kejenuhan, dan kecepatan rata-rata kendaraan di Jalan Janti-Prambanan
KM 6+600 - 6+900 akibat adanya pengaruh bukaan median, serta mencari alternatif solusi
pemecahan masalah.
Pada penelitian ini dilakukan perbandingan kinerja bukaan median dan kinerja ruas jalan
dengan kondisi terdapat bukaan median, tidak ada bukaan median, penggeseran letak bukaan median
sejauh 50 meter, dan penggeseran letak bukaan median sejauh 100 meter. Survei di lapangan
mencakup parameter seperti geometri jalan, volume lalu lintas, panjang antrean, tundaan, dan
kecepatan kendaraan. Pengambilan data dilakukan pada hari Selasa 27 Oktober 2020 dan Sabtu 31
Oktober 2020 pada jam 06.00 s.d. 09.00 WIB, jam 11.00 s.d. 14.00 WIB, dan jam 15.00 s.d. 18.00
WIB. Program VISSIM digunakan sebagai software pemodelan kondisi lalu lintas, baik untuk
kondisi eksisting maupun kondisi skenario. Parameter yang diamati setelah analisis data yaitu
panjang antrean, tundaan, derajat kejenuhan, dan kecepatan rata-rata yang mengacu pada MKJI
1997. Kinerja bukaan median diukur menggunakan parameter panjang antrean dan tundaan,
sedangkan untuk kinerja ruas jalan dapat diukur berdasarkan parameter derajat kejenuhan dan
kecepatan rata-rata yang mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan nomor PM 96 Tahun 2015.
Hasil analisis perbandingan kinerja ruas jalan pada kondisi eksisting dan kondisi tidak ada
bukaan median menunjukkan bahwa adanya bukaan median dapat mempengaruhi kinerja suatu
ruas jalan dilihat dari parameter kecepatan rata-rata dan derajat kejenuhan. Untuk parameter
kecepatan rata-rata pada kondisi tidak ada bukaan median, arah Barat-Timur mengalami
peningkatan sebesar 22,39% dari 38,7 km/jam menjadi 47,4 km/jam dan arah Timur-Barat
mengalami peningkatan sebesar 20,28% dari 41,0 km/jam menjadi 49,3 km/jam. Nilai derajat
kejenuhan pada kondisi eksisting menunjukkan nilai yang cukup tinggi untuk arah Barat-Timur
yaitu sebesar 0,81, sedangakan untuk arah Timur-Barat sebesar 0,47. Hasil analisis kinerja bukaan
median dengan parameter panjang antrean dan tundaan, serta kinerja ruas jalan dengan parameter
kecepatan rata-rata pada kondisi eksisting menunjukkan nilai panjang antrean 12,13 meter dan
tundaan 11,45 detik serta untuk kecepatan arah Barat-Timur sebesar 38,7 km/jam dan untuk arah
Timur-Barat sebesar 41,0 km/jam. Usulan penggeseran lokasi bukaan median sejauh 50 meter ke
arah Timur menghasilkan penurunan nilai panjang antrean sebesar 46,91% dan tundaan sebesar
61,57% serta peningkatan kecepatan dari arah Barat-Timur sebesar 17,01% dan arah Timur-Barat
sebesar 3,30%. Usulan alternatif penggeseran lokasi bukaan median sejauh 100 meter ke arah
Timur menghasilkan penurunan nilai panjang antrean sebesar 73,8% dan tundaan sebesar 65,5%
serta peningkatan kecepatan dari arah Barat-Timur sebesar 20,81% dan arah Timur-Barat sebesar
5,16%. | en_US |