dc.description.abstract | DM membutuhkan terapi dalam waktu yang lama bahkan
seumur hidup, khususnya untuk DM tipe 1 sehingga membutuhkan biaya yang
mahal. Oleh karena itu, diperlukan pengobatan alternatif dengan produk alami
yang terjangkau. Singkong memiliki kandungan antioksidan phirolic dan
berpotensi untuk terapi DM. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui pengaruh konsumsi singkong (Manihot
Esculenta) terhadap gambaran histologis pankreas tikus Wistar yang diinduksi
DM dengan streptozotocin (STZ). Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah experimental posttest only
control group design. Hewan coba dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan, yaitu
kontrol sehat (K1), K2: induksi STZ dan diberikan normal salin, K3: STZ dan
metformin, dan K4: STZ dan singkong 200 mg/kgBB. Gambaran histologi
pankreas yang diamati adalah luas pulau Langerhans dan data kemudian
dianalisis menggunakan SPSS uji one way annova. Hasil : Rerata luas pulau Langerhans berturut turut, yaitu 6482,95 μm2 ± 117,71, 2597,49 μm2 ± 137,25, 2746,93 μm2 ± 172,07, dan 3307,00 μm2 ± 368,51 (p value = 0,000). Luas pulau langerhans kelompok tikus intervensi ekstrak singkong
bermakna lebih besar dibandingkan kelompok tikus diabetes melitus intervensi
normal saline atau metformin (p < 0,05). Kesimpulan : Terdapat pengaruh konsumsi ekstrak singkong terhadap
gambaran histologis pankreas tikus wistar yang diinduksi diabetes melitus
dengan streptozotocin. | en_US |