Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Novyan Lusiyana, M.Sc
dc.contributor.authorHapsari, Widaningrum Ayu
dc.date.accessioned2022-07-14T02:46:12Z
dc.date.available2022-07-14T02:46:12Z
dc.date.issued2021-12-06
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37926
dc.description.abstractPenyakit infeksi merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas tertinggi di dunia. Antimikroba yang terdiri dari antibiotika (antibakteri), antivirus, antifungal, dan antiparasit banyak mengalami resistensi saat ini. Adanya resistensi antimikroba disertai dengan ketersediaan jenis antimikroba yang efektif menyebabkan terbatasnya pilihan intervensi dalam terapi infeksi. Kunyit kuning (Curcuma longa atau C. longa) merupakan bahan yang terbukti memiliki efikasi dalam melawan infeksi berbagai patogen dan mudah untuk didapatkan di Indonesia dengan harga terjangkau. Scoping review ini bertujuan untuk menelaah potensi C. longa sebagai terapi adjuvan pada penyakit infeksi. Metode: Sumber informasi yang digunakan berasal dari database Ovid, ScienceDirect, Taylor & Francis Online, ProQuest, JSTOR, PubMed, Springer Link, dan Google Scholar. Metode yang dipilih dalam artikel-artikel tersebut merupakan metode randomized controlled trial (RCT) secara klinis (pada manusia) maupun secara praklinis yang membandingkan efektivitas pemberian kombinasi antimikroba dan sediaan C. longa dengan efektivitas pemberian antimikroba tanpa kombinasi dari sediaan C. longa. Selain itu, artikel menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia yang diterbitkan dalam rentang tahun 2011-2021. Tahap seleksi artikel menggunakan skema yang disusun dalam Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses extension for Scoping Review (PRISMA-ScR). Hasil: Dari 16 artikel yang telah terseleksi, sediaan C. longa terbukti mampu meningkatkan efektivitas beberapa antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Candida albicans, Pseudomonas aeruginosa, Helicobacter pylori, methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Bacillus subtilis, Escherichia coli. Sediaan C. longa tidak terbukti efektif membantu asiklovir melawan bovine herpes virus 1 dan artemisinin melawan Plasmodium berghei. Namun, sediaan C. longa bersifat antagonis terhadap siprofloksasin dan kotrimoksazol dalam melawan Salmonella sp. Kombinasi CUR-rifampisin dan CUR-kotrimoksazol terbukti memiliki sifat concentration-dependent. Kesimpulan: Pemberian secara adjuvant sediaan C. longa dapat bersifat sinergistik atau antagonistik terhadap antimikroba standar, tergantung jenis antimikroba dan patogennya.en_US
dc.publisherFakultas Kedokteran UIIen_US
dc.subjectantagonistiken_US
dc.subjectsinergistiken_US
dc.subjectinfeksien_US
dc.subjectterapi adjuvanen_US
dc.subjectC. longaen_US
dc.titleKajian Potensi Kunyit (Curcuma Longa.) Sebagai Terapi Adjuvan Pada Penyakit Infeksien_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16711101


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record