Analisis Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Persepsi Apoteker Yang Berpraktik Di Rumah Sakit Tentang Resistensi Antibiotik
Abstract
Latar belakang: Penyakit infeksi menyebabkan lebih dari 13 juta kematian per
tahunnya di negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu, semakin tinggi
prevalensi penyakit infeksi maka akan semakin tinggi penggunaan antibiotik yang
dapat memunculkan bakteri resisten. Pengendalian resistensi antibiotik merupakan
tanggung jawab bagi tenaga kesehatan terutama apoteker dalam memberikan
pelayanan langsung terhadap hal yang berkaitan dengan sediaan farmasi untuk dapat
menekan resistensi.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan tingkat
pengetahuan dan persepsi apoteker yang berpraktik di rumah sakit tentang resistensi
antibiotik.
Metode: Desain pada penelitian adalah cross sectional analitik dengan pendekatan
health belief model dan pengambilan data dilakukan secara prospektif melalui
kuesioner. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan program statistical
package for social sciences (SPSS) dengan uji Chi-square.
Hasil: Tingkat pengetahuan apoteker yang berpaktik di rumah sakit (RS) tentang
resistensi antibiotik yaitu terdapat 83,8% responden memiliki kategori tingkat
pengetahuan tinggi dan 16,2% responden memiliki tingkat pengetahuan sedang,
sedangkan persepsi apoteker tentang resistensi antibiotik yaitu sebanyak 74,8%
responden memiliki persepsi sangat baik dan 25,2% responden memiliki persepsi yang
baik.
Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat
pengetahuan dengan persepsi apoteker tentang resistensi antibiotik karena nilai P-value
>0,05 yaitu 0,151.
Collections
- Pharmacy [1444]