Proses Simultan Elektroflotasi-Adsorbsi Dengan Serat Alami Kenaf (Hibiscus Cannabinus L.) Dan Pisang (Musa Paradisiaca) Untuk Pengolahan Limbah Batik
Abstract
Keberadaan industri batik di Yogyakarta memiliki manfaat bagi masyarakat dari sisi
ekonomi, tetapi di sisi lain masih menimbulkan dampak lingkungan dari pencemaran
air limbah batik. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah batik melalui
gabungan proses simultan elektroflotasi-adsorbsi dengan serat kenaf (Hibiscus
cannabinus L.) dan pisang (Musa paradisiaca). Proses elektroflotasi dilakukan dengan
grafit sebagai anoda dan stainless steel sebagai katoda pada tegangan 20 V selama 30
menit. Karakterisasi serat alami menggunakan SEM dan FTIR. Evaluasi kinerja serat
alami dilakukan dengan kapasitas adsorbsi, variasi massa dan pH larutan. Evaluasi
efektivitas proses simultan elektroflotasi-adsorbsi dilakukan dengan kandungan
analisis COD, konsentrasi logam Pb, pH larutan, turbiditas, TDS, dan intensitas cahaya.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik serat alami menggunakan SEM dan FTIR
setelah proses delignifikasi dengan NaOH menunjukkan tekstur permukaan kasar dan
mengandung gugus -OH dari selulosa yang memiliki aktivitas sebagai adsorben.
Kapasitas adsorbsi dari isotermal Langmuir untuk serat kenaf sebesar 26,9 mg/g dan
pisang sebesar 29,5 mg/g. Gabungan proses simultan elektroflotasi-adsorbsi mampu
menurunkan kandungan COD sebesar 258,9 mg/L (37,5%), konsentrasi logam Pb
0,801 (81%), pH larutan menjadi 6,5, turbiditas 0,91 NTU (91%), TDS 881 mg/L
(+20%), dan intensitas cahaya 1379 Lux (+25,36%) yang lebih baik dibandingkan
proses elektroflotasi. Hasil tersebut menunjukkan pengolahan limbah batik telah
memenuhi kriteria pengolahan air limbah berdasarkan PERDA DIY No. 7/2016 dan
PERMEN LH RI No. 5/2014.
Collections
- Chemistry Education [324]