ANALISIS KAPASITAS DUKUNG METODE MAYERHOFF DAN PENURUNAN PONDASI TIANG PANCANG TERHADAP VARIASI DIMENSI (ANALYSIS OF THE BEARING CAPACITY OF THE MAYERHOFF METHOD AND SETTLEMENT OF PILE FOUNDATIONS ON DIMENSIONAL VARIATIONS) (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Vokasi (TILC) Universitas Gadjah Mada)
Abstract
Pondasi merupakan bagian dari struktur bawah konstruksi yang akan menyalurkan beban yang
terjadi pada struktur atas kedalam lapisan tanah keras, sehingga dapat memikul beban konstruksi
tersebut. Untuk menentukan jenis pondasi yang digunakan dalam bangunan konstruksi harus
mengetahui jenis dan karakteristik tanah terlebih dahulu, agar tidak terjadi kegagalan konstruksi.
Untuk pembangunan gedung Fakultas Vokasi (TILC) Universitas Gadjah Mada kondisi existing jenis
tanah pasir dan digunakan jenis pondasi tiang bor dengan panjang tiang 12 m dan diameter tiang
sebesar 0,8 m.
Jenis pondasi yang akan digunakan dalam analisis yaitu pondasi tiang pancang dengan panjang
tiang 12 m dan diameter tiang sebesar 0,4 m, 0,6 m, dan 0,8 m. Untuk perhitungan analisis
menggunakan data uji Sondir dan SPT yang diperoleh dari PT. PP Persero G2 Proyek Gedung TILC
UGM. Metode yang digunakan untuk menghitung kapasitas daya dukung yaitu metode Mayerhoff dan
untuk penurunan pondasi tiang tunggal menggunakan metode empiris, serta penurunan kelompok tiang
menggunakan metode Vesic (1977).
Hasil dari analisis diperoleh nilai kapasitas dukung ultimit pondai tiang tunggal (Qu) dan
kapasitas dukung pondasi kelompok tiang (Qg) dari data Sondir dan SPT. Nilai kapasitas dukung
ultimit pondai tiang tunggal (Qu) pada diameter tiang 0,4 m, 0,6 m, 0,8 m, dan kondisi existing 0,8 m
diperoleh nilai sebesar 260,081 Ton, 474,500 Ton, 924,395 Ton, dan 924,395 Ton. Kemudian dari
data SPT diperoleh nilai sebesar 484,191 Ton, 953,350 Ton, 1573,293 Ton, dan 1573,293 Ton. Nilai
kapasitas dukung pondasi kelompok tiang (Qg) dari data Sondir diameter 0,4 m diperoleh sebesar
1431,86, sedangkan untuk hasil dari data SPT diperoleh nilai dari diameter 0,4 m, 0,6 m, 0,8 m, dan
kondisi existing 0,8 m masing-masing nilainya sebesar 1420,002 Ton, 1548,200 Ton, 1529,865 Ton,
dan 1844,523 Ton. Hasil kapasitas dukung pondasi kelompok tiang (Qg) dari kedua data tersebut
memenuhi syarat yaitu lebih dari beban aksial (P) sebesar 1412,566 Ton. Nilai penurunan kelompok
tiang berdasarkan data Sondir untuk diameter 0,4 m, 0,6 m, 0,8 m, dan kondisi existing 0,8 m masing-
masing penurunannya sebesar 0,243 m, 0,123 m, 0,051 m, dan 0,036 m. Sedangkan dari data SPT
masing-masing sebesar 0,178 m, 0,069 m, 0,047 m, dan 0,047 m. Maka yang paling aman untuk
digunakan yaitu tiang dengan diameter 0,8 m dari data SPT dengan nilai kapasitas dukung 1529,865
Ton, penurunan pondasi sebesar 0,047 m yang merupakan nilai penurunan pondasi paling kecil dan
jumlah tiang 3 buah.
Collections
- Civil Engineering [4192]