Remediasi Doc (Dissolved Organic Carbon) Dan Pah (Polyaromatic Hydrocarbon) Pada Air Limpasan Kebakaran Hutan Gambut Dengan Menggunakan Metode Elektroflotasi Dan Biokoagulasi
Abstract
Telah dilakukan penelitian tentang gabungan proses biokoagulasi dan elektroflotasi
dalam mengolah air limpasan kebakaran hutan yang mengandung DOC dan PAH.
Biokogulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji kecipir (Psophocarpos
tetragonolobus) dan biji trembesi (Samanea saman). Karakterisasi biokoagulan
dilakukan dengan analisis proksimat dan FTIR. Parameter biokoagulan adalah variasi
dosis 0,5; 1,0; 1,5 g dengan ukuran partikel 250 mesh dengan pembanding koagulan
kimia Polyaluminium Chlorida (PAC). Proses biokoagulasi biji trembesi mampu
menurunkan DOC, PAH, turbiditas dan TDS masing-masing sebesar 34,32%; 78,57%;
96,61% dan 42,58% serta menaikkan intensitas cahaya menjadi 86,53 % dan pH larutan
menjadi 5,8. Sedangkan proses biokoagulasi dengan biji kecipir mampu menurunkan
parameter yang sama berturut turut sebesar 56,80%; 31,34%; 88,86% dan 22,24% serta
menaikkan intensitas cahaya menjadi 32,91% dan pH larutan menjadi 6,2. Proses
elektroflotasi dilakukan pada tegangan optimum sebesar 21 V melalui evaluasi jumlah
gelembung gas hidrogen dan oksigen menggunakan perangkap lunak DinoCapture 2.0.
Gabungan proses elektroflotasi-biokoagulasi mampu menurunkan parameter yang
sama berturut turut sebesar 25,96%; 48,54%; 96,75% dan 35,69% serta menaikkan
intensitas cahaya sebesar 95,45% dan nilai pH larutan menjadi 6,1 dengan dosis 0,5 g
biji trembesi. Sedangkan dosis 1,5 g biji kecipir mampu menurunkan parameter yang
sama berturut turut sebesar 18,81%; 60,14%; 81,12%. Namun terjadi kenaikan nilai
TDS sebesar +1,89%, menaikkan intensitas cahaya sebesar 61,49% serta nilai pH
larutan menjadi 6,2.
Collections
- Chemistry Education [324]