Analisis Dan Perbaikan Kualitas Produksi Packaging Dengan Mengunakan Pendekatan Dmaic (Studi Kasus Pt Yogyakartas Mega Grafika, Yogyakarta)
Abstract
Industri packaging merupakan industri yang berperan penting dalam menunjang
operasional industri lain seperti industri manufaktur dan jasa, (Silayoi & Speece, 2004).
PT. Yogyakartas Mega Grafika merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang produksi produk kemasan atau packaging. Adanya beberapa keluhan dari
konsumen terkait spesifikasi produk seperti warna yang tidak sesuai, flek pada kertas
dan adanya baret pada cetakan merupakan salah satu kendala yang sedang dihadapi oleh
PT. Yogyakartas Mega Grafika dari segi kualitas produknya. Berdasarkan dari total
produksi pada periode bulan Februari – Juni 2021, ditemukan defect produk sebanyak
8506 defect dari total 194530 produksi atau sebesar 4.27%. Dilihat dari hal tersebut,
apabila dibiarkan dapat merugikan perusahaan karena akan memakan waktu produksi
dalam melakukan rework dan dapat menimbulkan biaya operasional tambahan tentunya.
Oleh karena itu, diperlukan suatu metode analisis pengendalian kualitas menggunakan
metode Six Sigma melalui tahapan DMAIC, yang disertai dengan identifikasi akar
penyebab permasalahan menggunakan Fishbone Diagram dan melakukan analisis
terkait tingkat kepentingan perbaikan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis
(FMEA) serta mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5W+1H.
Dari pengolahan data didapatkan hasil nilai DPMO dari produk packaging sebesar
4269.73 dengan tingkat sigma pada 4.13-sigma, yang artinya jika perusahaan
memproduksi sebanyak 1 juta produk packaging, maka ditemukan 4269.73 defect. Dari
hasil analisis dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab defect yang diprioritaskan
untuk dilakukan perbaikan (improvement) adalah karena faktor mesin, manusia dan
lingkungan. Selanjutnya berdasarkan analisis 5W+1H maka diberikan upaya tindakan
yang harus dilakukan perusahaan yaitu dengan melakukan perawatan dan pengecekan
mesin, pengawasan atau kontrol, memberikan SOP dan adanya training untuk
meningkatkan kompetensi operator serta lebih memperhatikan suhu dan kondisi ruang
penyimpanan bahan baku juga area produksi.
Collections
- Industrial Engineering [2224]