Show simple item record

dc.contributor.advisorMuhammad Rifqi Abdurrozak, S.T., M.Eng.
dc.contributor.authorMASRURI MARDIANUL PRAMOJA
dc.date.accessioned2022-04-12T02:01:17Z
dc.date.available2022-04-12T02:01:17Z
dc.date.issued2021-12-23
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/37074
dc.description.abstractLahan perkebunan pinang di Indonesia memiliki luas ratusan ribu hektar yang tersebar di berbagai pulau di Indonesia. Selain manfaat ekonomi dari sektor komoditas, perkebunan pinang masih memiliki masalah pola pengolahan limbah sabut pinang yang konvensional yakni dengan cara dibakar. Abu dari pembakaran sabut pinang masih belum banyak dimanfaaatkan hingga saat ini. Sehingga dengan adanya penelitian ini, diharapkan pemanfaatan yang lebih luas terhadap abu sabut pinang sebagai bahan stabilisasi subgrade jalan. Penelitian ini menyelidiki sifat fisik tanah dari jalan desa di Kedungsari, Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdiri dari : kadar air, berat volume, berat jenis, uji batas atterberg. Data proktor standar dicari guna melakukan penyelidikan mekanis yang meliputi pengujian CBR (California Bearing Ratio) pada beberapa variasi campuran tanah dengan atau tanpa kapur padam 10% dan variasi limbah abu sabut pinang 0%, 1%, 2% dan 3% dengan masa pemeraman 1 hari dan 7 hari. Pengujian CBR dilakukan dengan tanpa rendaman (unsoaked) dan dengan rendaman (soaked) 4 hari sesuai dengan petunjuk manual desain perkerasan jalan 2017 dari Bina Marga. Nilai CBR dari penelitian ini akan dijadikan dasar CBR rencana untuk perancangan tebal perkerasan jalan desa tersebut. Hasil pengujian tanah membuktikan bahwa tanah yang diambil adalah tanah ekspansif dengan klasifikasi USCS tanah sampel termasuk kedalam kelompok OH dengan nama lempung organik dengan plastisitas tinggi. Sedangkan pada klasifikasi AASHTO tanah merupakan kelompok A-7-5. Lebih rinci dijabarkan bahwa tanah asli memiliki kadar air 13,446%, berat volume 1,595 gr/cm 3 , berat jenis 1,229 gr/cm 3 dan kadar air optimum sebesar (OMC) 31,5%. Pengujian CBR Laboraturium tanah asli tanpa rendaman (unsoaked) menunjukkan hasil sebesar 7,45%. Terdapat peningkatan pada CBR di semua variasi campuran. Nilai CBR tanpa rendaman (unsoaked) dari variasi campuran optimum terjadi pada campuran kapur 10%, pada pemeraman 1 hari adalah 14,27%, sedangkan pemeraman 7 hari unsoaked menunjukkan nilai yang lebih baik sebesar sebesar 39,07%. Peningkatan CBR rendaman (soaked) juga terjadi pada variasi campuran kapur 10% dari CBR tanah asli yang awalnya 1,588% menjadi 11,05%, setelah di peram selama 1 hari. Sedangkan pada pemeraman 7 hari soaked sebesar 28,37%, Pada variasi CBR optimum campuran kapur 10% kemudian diuji batas konsistensinya yakni LL, PL dan PI sebesar 19%, 15,76%, 3,24%. Terjadi penurunan nilai sebesar 36,12%, 51,26%, 14,82% dari nilai tanah asli. Pada pengujian swelling menunjukkan penurunan nilai pada semua variasi campuran dimana penurunan terbaik ada pada campuran kapur 10%+abu sabut pinang 3% pada pemeraman 1 hari dan di campuran kapur 10% pada pemeraman 7 hari. Perancangan desain tebal perkerasan didasarkan terhadap manual desain perkerasan jalan 2017 dari Bina Marga menghasilkan tebal perkerasan lentur HRS berturut-turut dari subgrade adalah 300mm tanah distabilisasi, 150mm lapis fondasi agregat kelas A, 50 mm lapis HRS WC. Pilihan lain juga terdapat pada perkerasan lentur pondasi berbutir dimana tebal lapis berturut-turut dari subgrade adalah 150mm tanah distabilisasi, 400mm LPA, 60 mm ACBC, dan 40 mm ACWC.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectTanah Ekspansifen_US
dc.subjectCBRen_US
dc.subjectKapur Padamen_US
dc.subjectLimbah Abu Sabut Pinangen_US
dc.titleStabilisasi Tanah Berbutir Halus Dengan Variasi Campuran Kapur Padam Dan Abu Sabut Pinang Untuk Subgrade Jalan (Studi Kasus : Desa Kedungsari, Kabupaten Kulonprogo)en_US
dc.Identifier.NIM14511020


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record