Show simple item record

dc.contributor.author08711110 Aulia Rahmani Mudrikah
dc.date.accessioned2022-04-07T01:28:00Z
dc.date.available2022-04-07T01:28:00Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/36992
dc.description.abstractLATAR BELAKANG Katarak sebagai penyebab terbanyak kebutaan di Indonesia dan sekitar 52% disebabkan proses degeneratif. Angka kebutaan berdampak besar terhadap kualitas hidup penderita. Operasi katarak adalah satu-satunya cara mencegah kebutaan dan fakoemulsifikasi merupakan evolusi terbaru dalam ekstraksi katarak. TUJUAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi pasien katarak yang menjalani fakoemulsifikasi di RS. Mata Dr.Yap periode tahun 2011. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Kriteria inklusi adalah pasien katarak di RS. Mata Dr.Yap yang menjalani fakoemulsifikasi dan memiliki catatan medis lengkap berupa jenis kelamin, usia, riwayat diabetes melitus, penyebab katarak, stadium maturitas katarak, dan visus pre operasi serta post operasi. Penelitian dilakukan dengan mengambil data dari rekam medis periode tahun 2011. HASIL PENELITIAN Dari penelitian yang telah dilakukan kepada 125 pasien yang memenuhi kriteria inklusi, didapatkan distribusi pasien katarak yang menjalani fakoemulsifikasi berdasarkan jenis kelamin 62 (49,6%) pria dan 63 (50,4%) wanita, sedangkan berdasarkan usia ≤40 tahun 2 orang (1,6%), 41-50 tahun 15 orang (12%), 51-60 tahun 33 orang (26,4%), 61-70 tahun 40 orang (32%), dan ≥71 tahun 35 orang (28%). Pasien dengan DM 24 orang (19,2%) dan yang tidak DM 101 orang (80,8%), dengan penyebab katarak senil 119 pasien (95,2%), katarak traumatik 3 pasien (2,4%), dan katarak post operasi mata 3 pasien (2,4%). Dari stadium maturitas katarak insipien 36 orang (28,8%), katarak imatur 40 orang (32%), katarak matur 47 orang (37,6%), dan katarak hipermatur 2 orang (1,6%). Visus terbaik post operasi 6/6 – 6/18 pada 98 mata (71,5%) dan visus terburuk 1/60 – 4/60 pada 6 mata (4,3%). Dan visus pre operasi terbaik 6/12 - 6/18 pada 6 mata (4,3%) dan visus terburuk 0,25/60 – 1/∞ pada 28 mata (20,4%). KESIMPULAN Pasien katarak yang menjalani fakoemulsifikasi lebih banyak didapatkan pada wanita 63 (50,4%), usia terbanyak 61 – 70 tahun 40 orang (32%), dengan riwayat DM 24 orang (19,2%), katarak senil 119 orang (95,2%), stadium matur 47 orang (37,6%), dan visus terbaik post operasi 6/6 – 6/18 pada 98 mata (71,5%). Kata Kunci : Katarak, Fakoemulsifikasi, Jenis Kelamin, Usia, Diabetes Melitus, Maturitas Katarak, Penyebab, Visus pre operasi, Visus post operasien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKatarak, Fakoemulsifikasi, Jenis Kelamin, Usia, Diabetes Melitus, Maturitas Katarak, Penyebab, Visus pre operasi, Visus post operasien_US
dc.titleKarakteristik Pasien Katarak Yang Ditangani Dengan Fakoemulsifikasi Di Rs.Mata Dr.Yap Periode Tahun 2011en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record