dc.description.abstract | Latar belakang : Miopia adalah kelainan refraksi yang hampir selalu menduduki
urutan pertama dibanding kelainan-kelainan refraksi yang lain. Pada salah satu
Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang mencatat bahwa sebanyak 83,9% dari
prevalensi kelainan refraksi adalah miopia. Tingginya angka persentase ini
disebabkan oleh meningkatnya frekuensi dalam melakukan aktivitas melihat
dengan jarak dekat. Pada kalangan mahasiswa prevalensi miopia ditemukan
sebesar 66,6%, pada pekerja dengan mikroskop prevalensi miopia ditemukan
sebesar 33%. Dari semua penelitian tersebut, telah jelas menyatakan bahwa
prevalensi penderita miopia cenderung dialami oleh usia-usia pelajar, terutama
adalah kalangan mahasiswa yang menunjukkan prevalensi terbanyak.
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan antara ketaatan berkacamata
pada penderita miopia dengan derajat progesivitas miopia pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia angkatan 2008-2011.
Metode Penelitian : Metode penelitian ini adalah cross sectional dengan
pendekatan secara deskriptif analitik. Cara pengumpulan data menggunakan
metode kuesioner, dan dianalisis statistik Mann-Whitney dua sampel independen.
Hasil Penelitian : Dari keseluruhan sampel didapatkan 137 mahasiswa, namun
yang dapat diikutkan penelitian adalah 93 mahasiswa, yaitu terbagi atas 40
mahasiswa yang taat berkacamata dan 53 mahasiswa tang tidak taat berkacamata.
Hasil uji statistik didapatkan p value <0,05 yaitu 0,608, sehingga dapat dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara ketaatan
berkacamata dengan progresivitas derajat miopia.
Kesimpulan : Tidak didapatkan perbedaan yang bermakna dalam progresivitas
derajat miopia antara subjek yang taat berkacamata dengan subjek yang tidak taat
berkacamata pada kelompok subjek mata kanan maupun mata kiri.
Kata Kunci : Ketaatan berkacamata, progresivitas derajat miopia. | en_US |