Show simple item record

dc.contributor.advisorDra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D
dc.contributor.advisorRr. Indah Ria Sulistyarini, S.Psi., M.A., Psikolog
dc.contributor.authorDewi Lucky Setyowati
dc.date.accessioned2022-03-21T08:06:42Z
dc.date.available2022-03-21T08:06:42Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36661
dc.description.abstractStroke merupakan gangguan saraf umum yang timbul secara mendadak dalam waktu singkat. Gangguan ini dapat mengakibatkan aliran darah ke otak mengalami penyumbatan atau perdarahan. Stroke dapat disebabkan karena kurangnya oksigen dalam otak. Berbagai terapi telah digunakan untuk menurunkan tingkat depresi pada pascastroke. Penelitian ini menggunakan terapi musik yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas terapi musik dalam menurunkan tingkat depresi pada penderita pasca stroke. Penelitian ini dilakukan pada pasien dengan kriteria: berusia 30 tahun sampai 55 tahun; skor depresi dari ringan sampai berat; tidak mengalami keterbatasan dalam berkomunikasi; menjalani terapi seperti fisioterapi dan okupasi; masih menjalani perawatan dan pengobatan medis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah asesmen, skala depresi BDI khusus stroke, lembar pemantauan harian, dan lembar evaluasi. Pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pretest, posttest, dan follow up setelah 1 bulan. Terapi dilakukan selama 33 hari. Selama 2 hari, subjek didampingi terapis untuk terapi. Kemudian, subjek diberi tugas rumah untuk dilakukan sendiri dan diberi lembar pemantauan harian. Setiap 1 minggu sekali, peneliti melihat lembar pemantauan harian selama 1 bulan. Dalam terapi ini, subjek diberi instrumen musik untuk didengarkan sambil melakukan relaksasi. Setelah 1 bulan, subjek diberi follow up untuk melihat tingkat depresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi musik efektif untuk menurunkan depresi pada penderita pasca stroke selama 1 bulan setelah pelaksanaan terapi. Berdasar hasil analisis, perubahan-perubahan skor depresi, catatan observasi dan wawancara, dapat dilihat beberapa aspek, yaitu: (a) aspek emosi, keadaan marah subjek sudah mulai berkurang; (b)aspek kognitif, subjek sudah tidak berkecil hati dan mau menerima keadaan dirinya; (c)aspek motivasi, subjek Sh mendapat dukungan dari keluarga, sedangkan Sm kurang mendapatkan dukungan dari keluarga; (d) aspek fisik dan vegetatif, subjek mudah mengalami lelah pasca stroke. Kata kunci: terapi musik, depresi, pascastrokeen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectterapi musik, depresi, pascastrokeen_US
dc.titleEfektivitas Terapi Musik Terhadap Tingkat Depresi Pada Penderita Pascastrokeen_US
dc.Identifier.NIM07915014


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record