Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah., S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.authorRADITYO AJI PAMBUDI
dc.date.accessioned2022-02-24T05:59:04Z
dc.date.available2022-02-24T05:59:04Z
dc.date.issued2021-10-22
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36296
dc.description.abstractPerkerasaan jalan berfungsi sebagai penyalur beban dari roda kendaraan ke permukaan tanah dasar. Adanya beban yang terjadi pada permukaan perkerasaan seiring berjalannya waktu menimbulkan beberapa kerusakan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka perlu adanya pemeriksaan secara berkala atau evaluasi perkerasan. Adanya evaluasi tebal perkerasan dapat dijadikan rujukan untuk mendapatkan nilai tebal lapis perkerasan seminimum mungkin dengan hasil desain ulang menggunakan metode Bina Marga 2017 serta di evaluasi dengan program KENPAVE. Penelitian ini dilakukan pada jalan nasional di ruas jalan Simpang Pundu – Tumbang Samba. Metode penelitian ini menggunakan data tebal perkerasan eksisting dan hasil desain ulang menggunakan metode Bina Marga 2017 selajutnya dievaluasi menggunakan program KENPAVE dengan pendekatan elastik dan viskoelastik untuk mengetahui nilai tegangan-regangan yang terjadi akibat beban lalu lintas dan memprediksi kerusakan yang terjadi. Kemudian memprediksi umur sisa layan yang tersedia pada masing-masing pendekatan. Hasil penelitian diperoleh respon tegangan - regangan maksimum dari tebal perkerasan eksisting dan desain ulang menggunakan metode Bina Marga 2017 serta pada alternatif 1, alternatif 2 dan alternatif 3. Desain ulang perkerasan alternatif 1 memiliki respon tegangan regangan maksimum yaitu nilai regangan pada kerusakan fatigue dengan pendekatan elastik sebesar 0,000158 Kpa, sedangkan pada pendekatan viskoelastik sebesar 0,000159 Kpa. Regangan untuk kerusakan rutting dengan pendekatan elastik sebesar 0,000237 Kpa sedangkan pada pendekatan viskoelastik sebesar 0,000238 Kpa. Pada kerusakan permanent deformation dengan pendekatan elastik sebesar 0,000246 Kpa, sedangkan pada pendekatan viskoelastik sebesar 0,000248 Kpa. Sehingga pada desain ulang perkerasan Alternatif 1 memiliki umur layan ≥ 20 tahun dengan tebal permukaan 17,5 cm, tebal lapis pondasi atas sebesar 15 cm dan tebal lapis pondasi bawah sebesar 13 cm.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBina Marga 2017en_US
dc.subjectKENPAVEen_US
dc.subjectmekanistik empiriken_US
dc.subjectelastic dan viscoelasticen_US
dc.titleEvaluasi Perancangan Struktur Perkerasaan Dengan Metode Bina Marga 2017 Dan Program Kenpave Menggunakan Pendekatan Elastik Dan Viskoelastik Studi Kasus : Jalan Simpang Pundu – Tumbang Sambaen_US
dc.Identifier.NIM14511410


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record