Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ir. Lalu Makrup, M.T
dc.contributor.authorFAJAR FATTA ANNAJI
dc.date.accessioned2022-02-23T05:19:13Z
dc.date.available2022-02-23T05:19:13Z
dc.date.issued2021-08-30
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36247
dc.description.abstractAnalisis data hujan merupakan masukan utama dalam perhitungan hidraulika konstruksi air seperti analisis pola distribusi hujan yang tercatat oleh Alat Ukur Hujan Otomatis (AUHO). Pola distribusi hujan jam-jaman sangat dibutuhkan dalam menganalisis debit banjir rancangan menggunakan hidrograf banjir, data hujan yang dibutuhkan dalam menganalisis pola distribusi hujan merupakan data hujan jam-jaman yang tercatat oleh AUHO. Tidak semua daerah di Indonesia memiliki fasilitas AUHO yang memadai sehingga ketersediaan data hujan jam-jaman sangatlah minim, sehingga untuk menganalisis pola distribusi hujan dapat dilakukan dengan menggunakan metode empiris seperti metode Mononobe dan Alternating Block Method. Dalam penelitian ini pola distribusi hujan dianalisis menggunakan metode observasi dan metode empiris (Mononobe dan Alternating Block Method) dengan harapan melalui penelitian ini dapat diketahui seperti apa pola distirbusi hujan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai Opak melalui metode observasi dan mengetahui apakah pola distirbusi metode observasi ini dapat didekati oleh pola distirbusi hujan yang didapat dari hasil analisis metode empiris (Mononobe dan Alternating Block Method). Dari hasil analisis yang dilakukan diketahui bahwa untuk pola distribusi hujan dengan durasi lama hujan 2 jam metode ABM memiliki hasil kesesuaian yang baik terhadap metode observasi karena nilai penyimpangan yang terjadi jauh lebih kecil dibandingkan dengan penyimpangan yang terjadi antara metode Mononobe terhadap metode observasi. Sedangkan untuk durasi lama hujan 3 dan 4 jam metode Mononobe memiliki hasil kesesuaian yang baik terhadap metode observasi karena nilai penyimpangan yang terjadi jauh lebih kecil dibandingkan dengan penyimpangan yang terjadi antara metode ABM terhadap metode observasi. Dan untuk pola distribusi hujan dengan durasi lama hujan 5, 6, 7, dan 8 jam pola distribusi hujan tidak bisa didekati oleh metode empiris karena besar penyimpangan yang terjadi terlalu besar.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPola Distribusi Hujanen_US
dc.subjectMetode Observasien_US
dc.subjectMetode Empirisen_US
dc.titleAnalisis Pola Distribusi Hujan Jam-Jaman Di Daerah Aliran Sungai Opak Hourly Rainfall Distribution Pattern Analysis In Opak Watersheden_US
dc.Identifier.NIM14511281


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record