| dc.description.abstract | Zakat profesi merupakan suatu hal penting untuk dijawab sebagai respon terhadap realitas sosial ekonomi masyarakat modern. Maraknya jenis pekerjaan baru yang lahir di era modern ini, mengharuskan para pemikir Muslim memberikan solusi demi upaya distribusi harta agar tidak menumpuk pada salah satu pihak saja dan dengan demikian dapat dinikmati oleh masyarakat secara luas. Banyak pemikir Muslim yang segera menyambut persoalan baru ini dengan memberikan pandangan maupun konsep serta pemahaman terhadap pentingnya zakat profesi. Salah satu diantara pemikir Muslim tersebut adalah Jalaluddin Rakhmat. Salah seorang cendekiawan dari Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan konsep dan gagasan zakat profesi Jalaluddin Rakhmat dan untuk melihat posisi keadilan pada gagasan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka (Library research) dengan menggunakan metode analisis konten (Content Analysis). Hasil penelitian menunjukan bahwa zakat profesi ala Jalaluddin Rakhmat mengacu pada ayat 41 Q.S. Al-Anfal yang mencoba memperluas makna lafadz Ghantimtum dari harta rampasan perang menjadi segala sesuatu yang mendatangkan keuntungan. Konsep ini lebih banyak dilihat pada konsep perlimaan atau khumus. Sedangkan metode pemungutannya menggunakan cara khumus, yaitu perlimaan dengan terlebih dahulu menghitung mu’nah, atau pengeluaran pokok dari harta yang dimiliki. Adapun posisi keadilan yang ada pada gagasan zakat profesi ini tetap dinikmati oleh kedua belah pihak, yaitu pihak muzakki dan mustahik zakat. | en_US |
