dc.description.abstract | Berbagai jenis pencemar baik yang berasal dari sumber domestik serta
sumber non- domestik memasuki badan air. Pada umumnya TPA melalui proses
dekomposisi sampah organic akan menghasilkan gas- gas dan cairan yang
disebut lindi. Salah satuparameter yang adapada Lindi yaitu BOD. Berdasarkan
datapengujian awal, konsentrasi parameter BOD pada Lindi adalah 3223 mg/L,
dimana konsentrasi tersebut melebihi standar baku mutu. Salah satu alternatifnya
menggunakan metode elektrokoagulasi yaitu proses koagulasi continyu dengan
menggunakan arus listrik searah melalui peristiwa elektrokomia yaitu gejala
dekomposisi elektrolit, dimana salah satunya terbuat dari alumunium. Tujuan
daripenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis koagulan dan waktu
kontak dalam pengolahan menggunakan metode Elektrokoagulasi dan seberapa
besar efisiensi penurunan konsentrasi BOD pada Lindi setelah proses
Elektrokoagulasi tersebut.
Metode penelitian ini dilakukan dengan konsentrasi tawas yang berbeda
yaitu dengan dosis 15000 dan 20000 dengan variasi waktu kontak 25 menit, 50
menit, 75 menit dan 100 menit. Dimensi dari bak Elektrokoagulasi terdiri dari
panjang 40 cm, lebar 30 cm, tinggi 40 cm dan terbuat dari gelasfiber dengan
tebal 0,3 cm sedangkan Dimensi dari Baffle Channel Flokulator terdiri dari
panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 40 cm dan terbuat dari kaca dengan
ketebalan 0,4 cm.
Hasil daripenelitian ini diketahui bahwa dengan metode Elektrokoagulasi
mampu menurunkan konsentrasi BOD hingga sebesar 92%dengan waktu kontak
100 menit pada dosis 15000 di bak filtrasi secara kontinyu. Penurunan
konsentrasi BOD ini disebabkan karena terjadi proses reaksi dan reduksi di
dalam reaktor Elektrokoagulasi dan pada waktu pengadukan terdapat proses
aerasi dan semakin banyak dosis tawas yang digunakan dan waktu kontak yang
lebih lama maka akan terjadi penurunan efisiensi yang baik Sehingga dihasilkan
konsentrasi BOD lebih rendah dari inlet. | en_US |