dc.description.abstract | Kebutuhan suatu manajemen proyek dalam konstruksi pembangunan
gedung diperlukan untuk mampu mengatur prioritas aspek pelaksanaan dari awal
sampai akhir, agar pembangunan gedung sukses serta memeproleh hasil bangunan
yang baik dan sesuai rencana. Manajemen swakelola sebagai salah satu
manajemen dengan pengelolaan mandiri bagi owner dan sukup diminati oleh
perguruan tinggi yang memiliki sumber daya yang memenuhi persyaratan
swakelola. Analisis success factor pada manajemen swakelola ini bertujuan untuk
mengetahui faktor-faktor prioritas kesuksesan dan karakteristik bangunan gedung
yang dapat menggunakan manajemen swakelola. Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Project atau AHP. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh 4 responden yang memenuhi kriteria swakelola dan 10
faktor kesuksesan yaitu mutu sebesar 21,33%, kepemimpinan/manajerial sebesar
16,94%, biaya sebesar 16,89%, kepuasan konsumen sebesar 15,68%, administrasi
sebesar 8,56%, sumber daya manusia sebesar 7,40%, kriteria faktor lainnya yang
mengikuti yaitu dengan waktu dengan 4,79%, supplier dengan 3,24%, tenaga kerja
dengan 3,17%, dan karakteristik tempat dengan 1,99%. Serta karakteristik
bangunan gedung ang dapat dikerjakan secara swakelola, yaitu Karakteristik
bangunan gedung yang dapat di kerjakan secara swakelola yaitu; memiliki lokasi
atau tempat pembangunan milik sendiri ataupun milik masyarakat yang berada di
daerah tertentu, pembangunannya memberdayakan sumber daya manusia milik
sendiri ataupun dari ormas dan kelompok masyarakat, dan memiliki tim konsultan
maupun pengawas untuk meningkatkan perencanaan, penjadwalan dan
pengawasan yang meningkat. | en_US |