Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Muhammad Roy Purwanto S.Ag., M.A
dc.contributor.authorAGEL BAYU PERATAMA
dc.date.accessioned2022-01-26T04:28:19Z
dc.date.available2022-01-26T04:28:19Z
dc.date.issued2021-08-26
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/36028
dc.description.abstractMeningkatnya jumlah penduduk dan pesatnya perekonomian saat ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas sampah pada suatu wilayah, pada saat ini konsumsi barang dan jasa menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dalam kehidupan masyarakat. Sampah menurut Undang-Undang Pengelolaan Sampah No.18 Tahun 2018 yaitu berupa sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah terhadap lingkungan memiliki dua komponen yang saling berkaitan dan berpengaruh satu sama lain, contohnya adalah suatu keadaan yang sudah tidak seimbang karena suatu hal maka akan mempengaruhi organisme dan ekosistem disekitarnya. Disadari saat ini pentingnya peran pelestarian alam untuk keberlangsungan hidup manusia. Pelestarian alam pada masa sekarang harus ditingkatkan, mengingat kebutuhan manusia yang semakin tinggi maka kelestarian alam akan terpengaruh oleh kegiatan manusia. Eksistensi dan kelayakan hidup masyarakat di area tempat pembuangan sampah di Piyungan Bantul berkesinambungan dengan salah satu maqasid syari’ah yaitu Hifz al-nafs yang merupakan pemeliharaan terhadap jiwa, yang mana adalah kewajiban menjaga dan memelihara jiwa manusia. Pendekatan Auda yang digunakan pada metode ini ialah pendekatan Wholeness, yaitu pendekatan yang lebih baik meninjau dari sebab-akibat suatu kejadiannya. Dilihat dari permasalahan yang ada pada kasus TPST Piyungan Bantul Yogyakarta, dimana sampah menjadi dualisme pendapat. Sampah tersebut saat ini menjadi landasan ekonomi masyarakat setempat maupun luar daerah, sebagian memberikan kemudahan untuk peternakan, dagang dan sumber bisnis yang saat ini masih dirintis oleh pihak pemulung. Gunungan sampah tersebut menyebabkan timbulnya berbagai macam permasalahan bagi warga setempat seperti limbah air, bau busuk, nyamuk dan lalat. Dimana faktor utama dalam pelayanan infrastruktur dan kesehatan masih jarang dipenuhi. Penelitian lapangan (Field Reserch) dilakukan untuk memperoleh data menggunakan penelitian yang dilakukan secara sistematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menjawab dan mengetahui mengenai kelayakan hidup yang terjadi pada masyarakat dengan diiringi pengetahuan dalam pencapaian yang ada, untuk menjawab persoalan yang timbul pada masyarakat TPST Piyungan Bantul.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectEksistensien_US
dc.subjectKelayakan Hidup Masyarakaten_US
dc.subjectTempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST)en_US
dc.subjectMaqasid Syari’ah Jasser Audaen_US
dc.titleEksistensi Dan Kelayakan Hidup Masyarakat Di Area Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (Tpst) Piyungan Bantul, D.I Yogyakarta Perspektif Maqasid Syari’ah Jasser Audaen_US
dc.Identifier.NIM14421069


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record