Show simple item record

dc.contributor.advisorRr. Indah Ria Sulistyarini, S.Psi, M.Si.,Psi
dc.contributor.authorHajmah Zakiya
dc.date.accessioned2022-01-14T09:01:26Z
dc.date.available2022-01-14T09:01:26Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35808
dc.description.abstractPada dasarnya, orang tua yang lengkap memang memiliki keuntungan dibanding orang tua tunggal, yaitu dapat berbagi dan menyediakan kondisi yang harmonis bagi perkembangan anak mereka, namun sebagian dari orang tua harus mengalami menjadi orangtua tunggal oleh berbagai sebab. Seorang ibu dengan status single parents yang memiliki anak down syndrome akan lebih merasakan tekanan yang lebih berat dalam hidupnya. Menjadi single parents dan menjalankan peran ganda bukan merupakan hal yang mudah bagi seorang wanita, terutama dalam hal membesarkan anak. Hal ini dikarenakan, di satu sisi ia harus memenuhi kebutuhan psikologis anak-anaknya dan di sisi lain ia pun harus memenuhi semua kebutuhan fisik anak-anaknya dan belum lagi gunjingan dari orang lain yang harus diterima oleh ibu.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses dan faktor pendukung resiliensi pada ibu berstatus single parent yang memiliki anak down syndrome. Penelitian ini terdiri dari dua orang responden yaitu ibu yang single parent dan memiliki anak down syndrome dan berdomisili di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik in depth interview (wawancara mendalam).Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses resiliensi tiap ibu mengalami perbedaan. Pada responden pertama yang sejak awal mengalami tekanan dalam hidupnya berusaha untuk sabar dan berusaha bangkit. Tidak ada rasa penyalahan terhadap diri sendiri, malu, dan kecewa terhadap kondisi anak. Sedangkan responden kedua merasa malu, suka mengeluh, dan sampai menyalahkan dirinya sendiri, namun pada suatu peristiwa saudara responden menyarankan untuk menitipkan anak di asrama namun hati responden belum rela untuk berpisah dengan anak dan semenjak hal tersebut responden berusaha bangkit untuk membesarkan anaknya. Dalam menghidupi keluarga para ibu tersebut berusaha untuk membuat anak mereka dapat mandiri. Usaha yang dilakukan yaitu bekerja dan mengajarkan anak untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari, memberikan terapi, menyekolahkan anak, dan mengenalkan anak pada lingkungan. Terkadang para ibu juga mendapatkan gunjingan dan masalah dengan keluarga, namun para ibu tetap berusaha untuk menyelesaikan masalahnya tersebut dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sikap resiliensi para ibu tersebut juga tidak lepas dari faktor pendukung, dimana faktor pendukung datang dari dalam diri individu, bantuan orang lain dan dukungan dari keluarga terdekat. Kata kunci : Single Parent, Resiliensi, Down syndromeen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSingle Parenten_US
dc.subjectResiliensien_US
dc.subjectDown syndromeen_US
dc.titleResiliensi Pada Ibu Berstatus Single Parent Yang Memiliki Anak Down Syndromeen_US
dc.Identifier.NIM08320144


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record