Show simple item record

dc.contributor.authorYuranto Eka Putra
dc.date.accessioned2022-01-10T09:09:23Z
dc.date.available2022-01-10T09:09:23Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35743
dc.description.abstractLatar Belakang : Infeksi cacing menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Salah satunya disebabkan oleh cacing tambang, yang penyebarannya melalui tanah. Prevalensi infeksi cacing tambang di Indonesia terbilang cukup tinggi. Infeksi kecacingan ini dapat mengakibatkan penurunan kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga menyebabkan kerugian. Pengobatan yang dikenal saat ini menggunakan obat-obat konvensional, namun masyarakat masih menghadapi kesulitan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan yang memadai terutama daerah terpencil.Oleh karena itu perlu dikaji mengenai obat-obatan alternatif menggunakan tanaman tradisional untuk menjawab kesulitan tersebut.Indonesia memiliki berbagai macam tanaman tradisional yang bisa digunakan sebagai obat alternatif penyakit kecacingan, salah satu diantaranya adalah biji ketimun (Cucumis sativus L.). Tujuan Penelitian : Penelitian ini memiliki tujuan yaitu, pertama untuk mengetahui apakah perasan biji ketimun (Cucumis sativus, L) memiliki daya antihelmintik terhadap cacing tambang anjing. Kedua untuk mengetahui LC 50 dan LC 90 perasan biji ketimun (Cucumis sativus, L) sebagai antihelmintik. Ketiga LT 50 dan LT 90 perasan biji ketimun (Cucumis sativus, L) dengan variasi konsentrasi (100%, 50%, 25% dan 12,5%). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 6 kelompok perlakuan. 4 kelompok perlakuan perasan biji ketimun (Cucumis sativus, L.) dengan konsentrasi 100%, 50%, 25% dan 12,5%, satu kelompok kontrol positif pirantel pamoat 0,236% dan satu kelompok kontrol negatif larutan NaCl 0,9%. Jangka waktu pengamatan ditentukan dari hasil uji pendahuluan untuk mengetahui lama hidup cacing tambang anjing dalam larutan NaCl 0,9% dilanjutkan uji utama dengan 4 kali replikasi dalam masing-masing konsentrasi larutan. Data yang diperoleh dimasukkan dalam tabel dan dianalisis dengan menggunakan metode analisa One Way Annova, dilanjutkan denganPost Hoc Test LSD dan Analisis Probit. Hasil : Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perasan biji ketimun memiliki daya antihelmintik terhadap cacing tambang anjing. LC50 dan LC90 dari perasan biji ketimun adalah masing-masing 18,8% dan 51,7%. LT50 dari konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50% adalah masing-masing 253,26 menit, 167,24 menit dan 65,08 menit. Untuk LT90 dari konsentrasi 12,5%, 25%, dan 50% adalah masing-masing 475,72 menit, 317,64 menit, dan 162,96 menit. Konsentrasi 100% dalam waktu 60 menit mampu membunuh semua cacing. Kata kunci : Daya antihelmintik, Cucumis sativus, L., cacing tambang anjing, in Vitroen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDaya antihelmintiken_US
dc.subjectCucumis sativus, L.en_US
dc.subjectcacing tambang anjingen_US
dc.subjectin Vitroen_US
dc.titleDaya Antihelmintik Perasan Biji Ketimun (Cucumis sativus, L.) Terhadap Cacing Tambang Anjing In Vitroen_US
dc.Identifier.NIM08711185


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record