Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Djoko Utomo, Sp.M
dc.contributor.advisordr. Utami Mulyaningrum, M.Sc
dc.contributor.authorNurul Subekti
dc.date.accessioned2022-01-07T01:05:18Z
dc.date.available2022-01-07T01:05:18Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35687
dc.description.abstractLatar Belakang: Glaukoma menjadi salah satu penyakit mata penyebab kebutaan. Di Indonesia glaukoma merupakan penyebab kebutaan kedua setelah katarak yaitu sekitar 0,20% dari semua penyakit mata yang bisa menyebabkan kebutaan. Penyakit ini disebabkan naiknya tekanan bola mata sehingga menyebabkan kerusakan pada saraf optik yang mengakibatkan gangguan pada sebagian atau seluruh lapang pandang atau buta. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik penderita glaukoma sudut tertutup akut di Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta periode 1 Januari-31 Desember 2010. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif, dengan melihat data sekunder yaitu data status penderita melalui catatan rekam medis. Hasil: Dari Hasil penelitian didapatkan 101 pasien Glaukoma Sudut Tertutup Akut dengan 8 orang (7,92%) berumur ≤ 40 tahun, 56 orang (55,45%) berumur 40-64 tahun dan 37 orang (36,63%) yang berumur ≥65 tahun. Sebanyak 71 orang (70,30%) berjenis kelamin wanita dan 30 orang (29,70%) berjenis kelamin laki-laki. Berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 50 orang (49,50%) yang tidak sekolah/SD, diikuti SMP dan perguruan tinggi sebanyak 22 orang (21,78%), (19,1%), dan SMA sebanyak 7 orang (6,93%). Berdasarkan pekerjaan petani sebanyak 27 orang (26,73%), diikuti pegawai swasta/wiraswasta dan ibu rumah tangga sebanyak masing-masing 22 orang (21,78%), PNS/TNI/ POLRI sebanyak 15 orang (14,85%), tidak bekerja 13 orang (12,87%) dan pelajar/mahasiswa sebanyak 2 orang (1,98%). Berdasarkan keluhan, 37 orang (36,63%) mengeluhkan nyeri pada mata, merah sebanyak 21 orang (20,79%), sakit kepala sebanyak 18 orang (17,82%), kelopak mata bengkak sebanyak 10 orang (9,90%), mual muntah sebanyak 8 orang (7,92%), halo sebanyak 7 orang (6,93%). Riwayat penyakit mata katarak sebanyak 32 orang (61,54%), hipermetropi sebanyak 20 orang (38,46%), miopi sebanyak 0 %. Pasien glaukoma sudut tertutup akut yang mendapat tindakan trabekulektomy sebanyak 48 orang (47,52%), iridotomy laser 37 orang (36,63%), obat-obatan sebanyak 16 orang (15,84%). Kesimpulan: Dari 101 pasien, paling banyak adalah pasien yang berusia 41 – 64 tahun, yaitu sebanyak 56 orang (55,45%). Berdasarkan jenis kelamin paling banyak pada wanita, yaitu 71 orang (70,30%). Penderita glaukoma akut banyak pada pasien yang tidak sekolah/SD 50 orang (49,50%). Berdasarka pekerjaan petani paling banyak yaitu 27 orang (26,73%). Berdasarkan keluhan utama paling banyak pasien mengeluhkan nyeri pada mata yaitu 37 orang (36,63%). Dari riwayat penyakit mata yang pernah diderita, pasien yang memiliki riwayat katarak sebanyak 32 orang (61,54%). Dari tindakan yang didapat, pasien paling banyak mendapat tindakan trabekulektomi sebanyak 48 orang (47,52%). Kata kunci: Karakteristik, Glaukoma Sudut Tertutup Akut, Rumah Sakit Mata Dr. YAP, Yogyakarta.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKarakteristiken_US
dc.subjectGlaukoma Sudut Tertutup Akuten_US
dc.subjectRumah Sakit Mata Dr. YAP, Yogyakartaen_US
dc.titleKarakteristik Penderita Glaukoma Sudut Tertutup Akut Di Rumah Sakit Mata Dr. Yap Yogyakarta Periode 1 Januari-31 Desember 2010en_US
dc.Identifier.NIM08711008


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record