dc.description.abstract | Latar Belakang : Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional
yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan
suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
baik. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun
psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh kembang anak pada usia dini.
Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dimana kalau anak-anak sehat
maka bangsa pun akan kuat dan sejahtera. Seorang anak yang sehat dan normal
akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan
ini juga akan dipengaruhi oleh intake gizi yang dikonsumsi. Gizi sangat
berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Gizi diperlukan untuk
memperbanyak dan memperbesar semua sel-sel terutama sel otak. Kekurangan
gizi pada anak dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya
pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan
(IQ) dan terganggunya mental anak yang berdampak langsung terhadap
terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak.
Tujuan : Mendapatkan hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak
usia 0-72 bulan.
Metode Penelitian : Penelitian deskriptif komparatif dengan menggunakan uji
Kolomogorov-Smirnov. Dilakukan di Puskesmas Kotaraja Kecamatan Sikur,
Lombok timur.
Hasil : Hasil penelitian ini adalah dari 87 anak yang dianalisis, didapatkan 11
(12,6%) anak normal, dulu kurang gizi. Sebanyak 0 (0,0%) anak berstatus gizi
sekarang kurang ++, 0 (0,0%) anak berstatus gizi sekarang kurang +, 64 (73,6%)
anak normal, 0 (0,0%) anak untuk status gizi sekarang kurang. Sebanyak 9 (6,9%)
anak berstatus gizi sekarang lebih, dulu kurang. Untuk status gizi tinggi, normal
sebanyak 0 (0,0%) anak. Sedangkan 1 (1,1%) anak berstatus gizi obese. Dan
sebanyak 5 (5,7%) anak berstatus gizi sekarang lebih, belum obese. Sedangkan
perkembangannya, didapatkan sebanyak 68 (78,2%) anak sesuai dengan tahap
perkembangannya, sebanyak 19 (21,8%) anak perkembangannya meragukan dan
didapatkan 0 (0,0%) anak kemungkinan ada penyimpangan.
Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara
status gizi dengan perkembangan anak usia 0-72 bulan di Puskesmas Kotaraja
Kecamatan Sikur Lombok Timur. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa
korelasi antara status gizi dengan perkembangan anak adalah terdapat korelasi
yang bermakna.
Kata kunci : status gizi, perkembangan anak | en_US |