Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Akil Baehaqi, Sp. A
dc.contributor.advisordr. Soeroyo Machfudz, MPH, Sp.A(K)
dc.contributor.authorNisaa' Rahma Wulan
dc.date.accessioned2022-01-06T06:23:12Z
dc.date.available2022-01-06T06:23:12Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/35676
dc.description.abstractLatar Belakang : Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa berkaitan erat dengan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Pembentukan kualitas SDM yang optimal, baik sehat secara fisik maupun psikologis sangat bergantung dari proses tumbuh kembang anak pada usia dini. Anak merupakan generasi penerus suatu bangsa, dimana kalau anak-anak sehat maka bangsa pun akan kuat dan sejahtera. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini juga akan dipengaruhi oleh intake gizi yang dikonsumsi. Gizi sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Gizi diperlukan untuk memperbanyak dan memperbesar semua sel-sel terutama sel otak. Kekurangan gizi pada anak dapat menimbulkan beberapa efek negatif seperti lambatnya pertumbuhan badan, rawan terhadap penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan (IQ) dan terganggunya mental anak yang berdampak langsung terhadap terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Tujuan : Mendapatkan hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 0-72 bulan. Metode Penelitian : Penelitian deskriptif komparatif dengan menggunakan uji Kolomogorov-Smirnov. Dilakukan di Puskesmas Kotaraja Kecamatan Sikur, Lombok timur. Hasil : Hasil penelitian ini adalah dari 87 anak yang dianalisis, didapatkan 11 (12,6%) anak normal, dulu kurang gizi. Sebanyak 0 (0,0%) anak berstatus gizi sekarang kurang ++, 0 (0,0%) anak berstatus gizi sekarang kurang +, 64 (73,6%) anak normal, 0 (0,0%) anak untuk status gizi sekarang kurang. Sebanyak 9 (6,9%) anak berstatus gizi sekarang lebih, dulu kurang. Untuk status gizi tinggi, normal sebanyak 0 (0,0%) anak. Sedangkan 1 (1,1%) anak berstatus gizi obese. Dan sebanyak 5 (5,7%) anak berstatus gizi sekarang lebih, belum obese. Sedangkan perkembangannya, didapatkan sebanyak 68 (78,2%) anak sesuai dengan tahap perkembangannya, sebanyak 19 (21,8%) anak perkembangannya meragukan dan didapatkan 0 (0,0%) anak kemungkinan ada penyimpangan. Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara status gizi dengan perkembangan anak usia 0-72 bulan di Puskesmas Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timur. Dari hasil penelitian, menunjukkan bahwa korelasi antara status gizi dengan perkembangan anak adalah terdapat korelasi yang bermakna. Kata kunci : status gizi, perkembangan anaken_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectstatus gizien_US
dc.subjectperkembangan anaken_US
dc.titleHubungan Status Gizi Dengan Perkembangan Anak Usia 0-72 Bulan Di Puskesmas Kotaraja Kecamatan Sikur Lombok Timuren_US
dc.Identifier.NIM06711050


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record