dc.description.abstract | Perkembangan struktur bangunan bagian atas yang begitu pesat harus diimbangi pula
dengan struktur bangunan bawah atau pondasi yang sesuai. Pondasi tiang pancang digunakan
apabila kondisi tanah keras di bawah bangunan yang mampu memikul beban terletak cukup dalam
di bawah permukaan tanah. Secara umum pondasi tiang merupakan elemen struktur yang
berfungsi meneruskan beban pada tanah, baik beban dalam arah vertikal maupun arah horisontal.
Pada pembangunan Pabrik Sari Roti PT. Nippon Indosari Corpindo ini, terdiri dari 2
lantai menggunakan struktur rangka baja. Luas bangunan total kurang lebih 4081,15 m2, bangunan
ini terletak pada kawasan Industri Jababeka XVIIB No. U33 Cikarang. Dengan kondisi tanah
setempat dimana nilai N-SPT = 35 terletak pada kedalaman 15 m dari muka tanah, tanah tersebut
berupa lanau kelempungan terendam air dengan beban yang cukup besar, menggunakan pondasi
tiang mini Franki MF-32. Dalam analisis ukuran tiang yang digunakan adalah ▲ 32 x 32 x 32 cm
sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Pondasi tiang yang dipakai adalah pondasi tiang vertikal
dengan jumlah tiang 4 buah dan panjang tiang 15 m.
Dari hasil analisis berdasarkan data SPT bahwa dengan metode Meyerhoff (1976)
kapasitas dukung tiang pancang diperoleh nilai Qpg = 430,43 ton sedangkan menggunakan
metode Sosrodarsono (1988) kapasitas dukung tiang pancang diperoleh nilai Qpg = 145,54 ton.
Nilai analisis tiang pancang dengan menggunakan metode Meyerhoff (1976) lebih besar dari nilai
perhitungan metode Sosrodarsono (1988), dan penurunan tiang pancang diperoleh nilai Sg =
0,01396 m
Kata Kunci : Kapasitas Dukung, Pondasi, Tiang Pancang, Uji SPT dan Penurunan | en_US |