Rumah Susun di Medan Area - Medan untuk Masyarakat Kota Berpenghasilan Rendah dan Menengah
Abstract
Perumahan dimanapun tempatnya adalah permasalahan sosial yang terus menerus menjadi kebutuhan pokok manusia. Terlebih di kota-kota besar, ketimpangan nisbah antara sempitnya lahan untuk perumahan di perkotaan dan peledakan penduduk menjadikan keadaan yang tidak seimbang antara tuntutan kebutuhan pemukiman dengan lahan perumahan yang tersedia mengakibatkan harga tanah menjadi sangat mahal. Disamping itu tingginya persentase masyarakat kota berpenghasilan rendah dan menengah sangat mempengaruhi pengadaan perumahan.
Untuk mengantisifasi kebutuhan akan rumah tambahan tersebut telah dilaksanakan oleh pihak swasta di Kotamadaya Medan, namun pembangunan perumahan tersebut lebih mementingkan komoditi yang hanya diperuntukan untuk golongan masyarakat ekonomi menengah ke atas saja, sedangkan untuk golongan masyarakat ekonomi rendah dan menengah sangat sedikit dibangun dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk di Kotamadya Medan.
Salah satu alternatif yang tepat berkenaan dengan terbatasnya lahan perumahan adalah efisiensi penggunaan lahan dengan perumahan yang beroientasi vertikal (rumah susun). Dengan rumah susun diharapkan lahan yang relatif sempit di kota-kota besar khusunya di Kotamadya Medan, akan mampu menampung laju pertumbuhan yang tinggi dan terjangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah di Kotamadya Medan.
Didalam pengadaan rumah susun yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengkondisikan sikap dan nilai yang berbeda pada rumah kampung dengan rumah susun, dari sinilah perlu diciptakan peluang terjadinya "transformasi budaya" dari bermukim secara horisontal menuju vertikal, peluang-peluang inilah yang menjadi ciri yang membedakan rumah susun di Medan dengan rumah susun di Jakarta.
Collections
- Architecture [3658]