| dc.description.abstract | Malioboro merupakan ikon wisata Yogyakarta yang banyak dikunjungi wisatawan. Kesiapsiagaan pedagang kaki lima Malioboro diperlukan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Tujuan Penelitian: Mengetahui bagaimana kesiapsiagaan komunitas pedagang kaki lima Malioboro dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan case studies yang melibatkan pedagang kaki lima, pengelola, dan pengunjung Malioboro. Informan diperoleh dengan purposive sampling. Data diperoleh dengan wawancara mendalam dan observasi. Transkrip verbatim dianalisis dengan open code.
Hasil: Berdasarkan informasi yang diperoleh dari narasumber, perilaku kesiapsiagaan yang dilakukan pedagang meliputi upaya untuk melindungi diri yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjaga kekebalan tubuh dan vaksinasi serta upaya untuk melindungi pembeli yaitu menyediakan hand sanitizer. Terdapat beberapa pedagang yang tidak tertib memakai masker dan menjaga jarak fisik terutama saat kondisi ramai. Perilaku kesiapsiagaan dipengaruhi oleh: 1) pengetahuan terkait penerapan protokol kesehatan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan vaksinasi, 2) sikap terkait penerapan kebijakan pemerintah, 3) dampak pandemi, 4) persepsi positif tentang bahaya COVID-19 dan persepsi negatif bahwa COVID merupakan rekayasa, dan 5) keterlibatan pemangku kepentingan dan ketersediaan sarana prasarana.
Kesimpulan: Sebagian pedagang kaki lima Malioboro menerapkan perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi COVID-19 walaupun belum ideal. Upaya konsisten dan sistematis diperlukan agar tercapai kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan. | en_US |
