Analisis Penggunaan Dana Desa Pada Bidang Kesehatan Di Kabupaten Wonosobo
Abstract
Dana desa diprioritaskan untuk memenuhi fasilitas serta meningkatkan kualitas dan akses pelayanan sosial dasar (termasuk kesehatan). Menurut HK.02.02/Menkes/52/2015, minimal penggunaan dana desa untuk UKBM
≥10%. Sementara itu, Kabupaten Wonosobo menjadi salah satu prioritas intervensi stunting di Indonesia.
Tujuan : Mengetahui gambaran pengalokasian dan prioritas penggunaan Dana
Desa untuk kesehatan di Kabupaten Wonosobo.
Metode Penelitian : Merupakan studi deskriptif kuantitatif menggunakan data sekunder dari website https://datadesa.wonosobokab.go.id/pantau/pantau_laporanrealisasi dengan total sampling. Sampel desa sebanyak 134 pada 2017, 232 pada 2018, dan 234 pada
2019. Analisis data menggunakan analisis data deskriptif yaitu diagram dan tabel yang dinarasikan.
Hasil : Terdapat 41,04%, 51,72%, dan 66,67% desa yang merealisasikan penggunaan dana desanya ≥10% untuk sektor kesehatan masing-masing pada
2017, 2018, dan 2019. Khusus UKBM, persentase desanya 15,67%, 12,5%,
19,97%. Pada 2019, rata-rata penggunaan desa Maju-Mandiri 21,57%, Berkembang 17,38%, Sangat Tertinggal-Tertinggal 14,22%. Kecamatan Garung, Kertek, Mojotengah, Kejajar, Kalikajar, Selomerto, Kepil, Kalibawang ≥10% konsisten selama 3 tahun. Kecamatan Wadaslintang, Kaliwiro ≤10%. Persentasenya, STBM 56%, Posyandu-Poskesdes-Posbindu 28%, Desa Siaga
14%, PPKBD 1%, dan Penyuluhan 1%.
Kesimpulan : Masih banyak desa yang kurang memanfaatkan Dana Desanya untuk UKBM, Prioritas penggunaannya cukup baik mempercepat penanganan stunting (kombinasi intervensi sensitif dan spesifik).
Collections
- Medical Education [2279]