dc.description.abstract | : Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu infeksi yang paling sering dijumpai pada anak-anak. Prevalensi ISK anak di Indonesia adalah 35% pada usia 1-5 tahun dan 22% pada anak usia 6-10 tahun. Gejala ISK anak dapat tidak ada atau tidak spesifik sehingga dapat menyulitkan untuk diagnosis, karena itu mengetahui faktor risiko ISK anak sangat penting untuk memudahkan diagnosis dan pencegahan penyakit.
Tujuan : Mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, kelainan saluran kemih dan status gizi dengan kejadian ISK anak.
Metode : Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan sampel data rekam medis pasien rawat jalan dan inap di RSUD Wonosari pada tahun 2019 – 2020. Kriteria inklusi adalah data rekam medis yang lengkap meliputi usia, jenis kelamin, kelainan saluran kemih dan status gizi. Kriteria eksklusi adalah data rekam medis yang tidak lengkap. Jumlah sampel minimal adalah 35.
Hasil : Dari 74 anak, 36 anak diantaranya didiagnosis ISK. Mayoritas adalah berusia ≤5 tahun (51,4%), tidak memiliki kelainan saluran kemih (93,2%) dan status gizi baik (68,9%) selain itu, jumlah sampel laki-laki dan perempuan berjumlah sama. Analisis bivariat dengan metode Chi-square atau Fisher’s exact test menunjukkan tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, kelainan saluran kemih dan status gizi dengan kejadian ISK (p = 0,481; p = 0,163; p = 0,358; p = 0,271).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, jenis kelamin, kelainan saluran kemih dan status gizi dengan kejadian ISK anak di RSUD Wonosari | en_US |