| dc.description.abstract | Trauma saraf tepi dapat mengakibatkan adanya proses inflamasi yang dapat meningkatkan kadar ROS dan menyebabkan proses kematian sel. Setelah apoptosis, terjadi perubahan jumlah neuron di medulla spinalis kornu anterior.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi trauma kompresi nervus ischiadicus terhadap morfologi medulla spinalis kornu anterior tikus (Rattus novergicus) di fase akut.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimental dengan desain penelitian post test only control group. Penelitian menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague dawley sesuai dengan kriteria inklusi yang dibagi menjadi 3 kelompok durasi jepit yang berbeda yaitu kelompok 30X dan kelompok 30Y (30 detik), kelompol 1X dan kelompok 1Y (1 menit) dan kelompok 3X dan kelompok 3Y (3 menit) , kelompok Z (kontrol positif), dan kelompok shamed operated. Setiap sampel dibuat sediaan histologis pada blok parafin dengan pewarnaan Toluidine blue (TB). Hasil pengamatan dianalisa menggunakan one- way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji post-hoc.
Hasil : Berdasarkan uji one-way ANOVA didapatkan perbedaan jumlah neuron kornu anterior yang signifikan pada kelompok 30X, 1X, 3X, 30Y, 1Y, 3Y, Z, SO yaitu P =
0.004. Hasil uji post hoc LSD menunjukkan nilai signifkansi perbedaan rerata antara kelompok kelompok shamed operated terhadap kelompok 30X kelompok 1X, kelompok 3X, kelompok 30Y, kelompok 1Y, kelompok 3Y, dan kelompok Z. Selain itu, juga terdapat hasil signifikan pada kelompok 30X terhadap kelompok 3X. Hasil signifikansi antara kelompok shamed operated terhadap kelompok Z (kontrol positif) menunjukkan perbedaan yang bermakna diantara kelompok lain.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh variasi durasi kompresi terhadap perubahan morfologi medulla spinalis kornu anterior yaitu adanya perubahan pada jumlah neuron kornu anterior pasca trauma di fase akut. | en_US |
