Hubungan Retikulosit Hemoglobin Dengan Kadar Feritin Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rs Pku Bantul

Abstract

Sebanyak 7 – 12% penduduk dunia mengalami penyakit ginjal kronik (PGK). Pasien PGK dapat mengalami berbagai komplikasi, salah satunya adalah anemia. Anemia dapat menyebabkan berbagai komplikasi kardiovaskular pada pasien PGK. Penegakkan diagnosis anemia dan jenisnya dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium, di antaranya dengan pemeriksaan retikulosit-hemoglobin (ret-he) dan status besi seperti feritin serum. Pemeriksaan parameter tersebut dapat membantu dalam merencanakan tata laksana yang tepat untuk pasien PGK yang mengalami anemia. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan Ret-he dengan kadar feritin pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RS PKU Bantul. Metode: Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari rekam medis dan Indonesian Renal Registry (IRR). Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode consecutive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu tabel distribusi frekuensi, dan analisis bivariat. Hasil: Analisis univariat didapatkan rata-rata kadar ret-he 50 subjek penelitian adalah 28,87 ± 3,75 pg dan median kadar feritin serum adalah 285,72 ± 360,98 ng/mL. Analisis bivariat dengan menggunakan pearson correlation test didapatkan hubungan yang signifikan antara kadar ret-he dan feritin serum (r = 0,498, p = 0,000) Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar ret-he dengan kadar feritin serum