Hubungan Antara Persen Hipokrom (%Hypo) Dan Saturasi Transferin (St) Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rs Pku Bantul
Abstract
Penyakit ginjal kronis (PGK) telah terjadi sebanyak lebih dari 10 juta kasus terjadi di Indonesia. Pasien PGK yang menjalani hemodialisis memiliki risiko untuk terjadinya anemia. Penegakan diagnosis anemia dilakukan dengan pemeriksaan laboratorium terkait status besi seperti saturasi transferin dan parameter lainnya yaitu persentase hipokromik eritrosit. Persentase Hipokromik eritrosit dinilai sebagai metode yang cukup sensitif untuk mengukur hemoglobinisasi eritrosit matur dan telah di akui sebagai indikator defisiensi besi
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui adanya hubungan antara nilai persentase hipokrom eritrosit dengan kadar saturasi transferin pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di RS PKU Bantul
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder dari Indonesian renal registry atau IRR, rekam medis, serta proses pengambilan darah untuk pemeriksaan darah lengkap. Prosedur pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat yaitu tabel distribusi frekuensi, dan analisis bivariat yaitu Pearson correlation test
Hasil: Hasil nilai median %HYPO pada 50 subjek adalah 1,2%. Sementara nilai median saturasi transferinnya adalah 21,9%. Hasil analisis tes korelasi Pearson yaitu terdapat hubungan negatif antara %HYPO dan saturasi transferin (p = 0,006, r = - 0, 383). Berkorelasi negatif menunjukan banyak pasien pada penelitian ini mengalami anemia sehingga memiliki nilai %HYPO yang tinggi dan memiliki kadar saturasi transferin yang rendah. Hal ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara kebutuhan zat besi dengan suplai zat besi yang masuk sehingga terjadi penurunan kandungan hemoglobin pada eritrosit.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara persentase hipokromik eritrosit dengan kadar saturasi transferin pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di RS PKU Bantul. Hubungan tersebut berkorelasi lemah dengan arah korelasi negatif.
Collections
- Medical Education [2284]