PENGARUH ABU VULKANIK TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR AKIBAT DAMPAK ERUPSI GUNUNG KELUD 2014
Abstract
Letusan Gunung Kelud pada pertengahan Febuari 2014 lalu menyebabkan
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya tertutup abu vulkanik.
Dampak abu vulkanik yang tersuspensi dalam air dapat mempengaruhi kualitas air,
karena abu vulkanik dapat merubah sifat kimia dalam air. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh kadar abu vulkanik terhadap beberapa parameter
seperti; pH, kekeruhan, besi (Fe) dan mangan (Mn). Penentuan parameter tersebut
dikarenakan abu vulkanik mengandung logam besi (Fe), mangan (Mn) dan sulfur
dioksida yang dapat menyebabkan penurunan pH dalam air.
Penelitian ini dilakukan dengan cara mencampurkan sampel air dengan abu
vulkanik dimana konsentrasi abu vulkanik dibuat bervariasi yaitu 5 gram/liter, 10
gram/liter dan 15 gram/liter. Air yang sudah dimasukkan abu vulkanik dianalisa
kualitasnya yaitu untuk parameter pH, kekeruhan, besi (Fe) dan mangan (Mn). Hasil
pengujian menunjukkan nilai pH berkisar 7,72 – 7,79 ( memenuhi baku mutu ).
Sedangkan untuk parameter kekeruhan sudah melebihi baku mutu yaitu berada pada
nilai 28,49 – 59 NTU. Demikian juga untuk besi (Fe) dan mangan (Mn) juga melebihi
baku mutu yaitu untuk besi (Fe) 1,10 – 1,54 mg/liter dan mangan (Mn) 0,12 – 0,23
mg/liter. Tingginya nilai kekeruhan, besi (Fe) dan mangan (Mn) menunjukkan bahwa
air yang terkontaminasi abu vulkanik tidak layak untuk dikonsumsi sehingga perlu
dilakukakan pengolahan.
Collections
- Environmental Engineering [1430]