Redisain Bandung Indah Plaza di Bandung: Pendekatan Konsep Bangunan Kontekstual dengan Lingkungan Bangunan Kolonial
Abstract
Shopping Mall adalah fasilitas perkotaan , sebagai bentuk sarana perdagangan yang modern. Dalam situasi persaingan bisnis yang ketat, pelaku bisnis menuntut tempat-tempat perkotaan yang stategis seperti di pusat kota Bandung, akan tetapi pada gilirannya pembangunan fisik cenderung mengorbankan bangunan-bangunan bersejarah dan tidak ada keperdulian terhadap lingkungan/bangunan-bangunan di sekitarnya, bahkan merusak citra kota, seperti munculnya pedagang kaki-lima di lingkungan Bandung Indah Plaza (BIP) yang berada di tengah-tengah lingkungan formal (Balai Kota dan Kantor Militer) dan merupakan lingkungan bangunan kolonial. Sebagai wujud tanggapan dan keperdulian atas permasalahan tersebut, maka diupayakan perancangan ulang BIP menjadi sebuah Shopping Mall yang kontekstual terhadap lingkungan di tengah-tengah bangunan kolonial. Sebagai konsep dasar perancangan bangunan kontekstual yaitu dengan pendekatan-pendekatan lingkungan (makro) yang mencakup tata masa bangunan, setback, skala dan ketinggian, serta melalui pendekatan-pendekatan tipologi bangunan (mikro) dengan mengadopsi bentuk elemen bagian-bagian dari anatomi bangunan kolonial seperti bentuk atap dan hiasannya, pola dan bentuk bukaan jendela/ventilasi, elemen pembentuk pintu masuk, dll. Dengan mengambil sikap selaras dan harmonis, maka output sebagai bangunan kontekstual adalah merupakan disposisi bangunan simetris dengan menentukan sumbu simetris yang sejajar dengan bangunan sekitar atau komposisi perpaduan bentuk atap limasan dan datar yang disertakan hiasan menara kecil dan ornamennya, komposisi skala dan bentuk bukaan-bukaan dengan ritme tertentu yang harmonis dengan modul dan bentuk kolom yang disertai ornamen, serta komposisi bentuk lengkung pada porch (bagian dari pintu masuk) dengan skala yang harmonis dengan elemen-elemen bangunan keseluruhan.
Collections
- Architecture [3658]