dc.description.abstract | Masyarakat dalam membangun sumur seharusnya memperhatikan sanitasi jamban keluarga dan masalah pembuangan kotoran lainnya. Kotoran beserta mikrobanya dapat mencemari air sumur melalui air permukaan yang turun atau melalui saluran-saluran pembuangan yang bocor dan airnya menuju ke air tanah serta lubang kakus yang mencapai air tanah sehingga langsung mencemari air tanah. Air yang tercemar ini bila digunakan akan menyebabkan tertularnya penyakit yang dibawa oleh air tersebut. Jenis mikroba yang dapat menyebar lewat air ini sangat banyak macamnya mulai dari virus, bakteri, protozoa, metazoa. Penelitian pengaruh jarak jamban keluarga terhadap pencemaran air sumur oleh bakteri coli tinja (E. Coli), dengan menggunakan metode pengujian saringan membran bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kualitas air, nilai kadar bakteri coli tinja pada air sumur dan untuk mengetahui adakah pengaruh hubungan jarak jamban keluarga terhadap pencemaran air oleh bakteri coli tinja. Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan di lapangan berupa pengamatan sanitasi dan penelitian laboratorium berupa pengujian saringan membran untuk mengetahui jumlah bakteri coli tinja pada 100 ml sampel air. Dari sejumlah penelitian yang dilakukan didapat jarak, tingkat resiko pencemaran dan klas kualitas bakteri. Berdasarkan analisa data dapat diketahui bahwa sumur yang tidak mempunyai fasilitas sanitasi dan jamban mempunyai persentase cukup besar terhadap tercemarnya sumur oleh bakteri coli tinja dibandingkan dengan sumur yang mempunyai fasilitas sanitasi dan jamban. 71,12% dari sampel air sumur yang diteliti mengandung bakteri coli tinja diatas 0 per 100 ml sampelnya. Maka 71,12% dari sampel air yang diteliti oleh penulis tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum. Pengaruh besar kecilnya tingkat pencemaran air sumur oleh bakteri coli tinja tidak saja dipengarulii oleh jarak tetapi juga dipengaruhi oleh fasilitas sanitasi. | en_US |