dc.contributor.advisor | Novi Dwi Rugiarti, M.Sc., Apt. | |
dc.contributor.advisor | Yulianto, S.Farm., M.Sc., Apt | |
dc.contributor.author | ERMA SEPTIANI | |
dc.date.accessioned | 2021-11-25T05:47:34Z | |
dc.date.available | 2021-11-25T05:47:34Z | |
dc.date.issued | 2021-07-06 | |
dc.identifier.uri | https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34672 | |
dc.description.abstract | Penerapan kebijakan Online Single Submission (OSS) dikeluhkan oleh sejumlah pelaku
usaha Apotek, keluhan utama yaitu persyaratan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang berkaitan
dengan ijin usaha. Kendala lain dalam pelaksanaan perizinan Apotek yaitu rumitnya sistem
pelayanan yang diberikan, waktu pengurusan yang lama dan banyak berkas persyaratan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perizinan Apotek dan persepsi
Apoteker terhadap pelaksanaan perizinan Apotek di Kabupaten Sleman bagian Barat.
Metode penelitian menggunakan jenis kuantitatif observasional dengan rancangan penelitian
Cross Sectional. Teknik sampling menggunakan non probabilitas dengan jenis saturation
sampling(sampling jenuh). Populasi yang digunakan pada penelitian yaitu 85 Apotek yang
berada di Kabupaten Sleman bagian barat dengan 65 Apotek yang memenuhi kriteria inklusi.
Analisis data menggunakan Analisis deskriptif kualitatif. Gambaran perizinan Apotek di
Kabupaten Sleman bagian barat yaitu terdapat 53 (84%) Apotek masih memiliki masa
berlaku SIA, Sedangkan ada 65 jumlah Apotek yang termasuk kriteria inklusi dari 65 Apotek
terdapat 37 (57%) Apotek yang sudah OSS dan 28 (43%) Apotek belum OSS. Hasil
penelitian menunjukkan persepsi Apoteker terhadap pelaksanaan perizinan Apotek di Sleman
bagian barat yaitu, lebih dari 50% setuju bahwa informasi mudah didapat. Lebih dari 50%
setuju bahwa SIA segera keluar setelah syarat dipenuhi. Lebih dari 50% setuju terkait
kesulitan dalam pemenuhan persyaratan IMB. Lebih dari 50% setuju bahwa petugas
membantu menyelesaikan kesulitan pemohon. Lebih dari 50% setuju bahwa kesulitan
melampirkan syarat-syarat. Lebih dari 50% berharap IMB dihapuskan dan kurang dari 50%
berharap persyaratan fisik yang tidak bermanfaat dihapuskan. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Perizinan | en_US |
dc.subject | OSS (Online Single Submission) | en_US |
dc.subject | SLF (Sertifikat Laik Fungsi) | en_US |
dc.subject | non probabilitas | en_US |
dc.title | Persepsi Apoteker Terhadap Perizinan Apotek Di Kabupaten Sleman Bagian Barat Tahun 2020 | en_US |
dc.Identifier.NIM | 16613084 | |