Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Subarkah, MT
dc.contributor.advisorRizki Budi Utomo, ST, MT
dc.contributor.authorBrian Rizka H
dc.date.accessioned2021-11-25T04:06:24Z
dc.date.available2021-11-25T04:06:24Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34660
dc.description.abstractBertambahnya jumlah pendatang di Yogyakarta menyebabkan jumlah kendaraan pribadi meningkat. Hal ini menyebabkan kemacetan di berbagai ruas jalan, salah satunya di simpang Samirono. Simpang Samirono merupakan kawasan dengan aktivitas cukup padat. Pada simpang ini sering terjadi kemacetan, terutama pada jam sibuk. Pada simpang ini juga banyak penyeberang jalan baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor menyebabkan simpang ini rawan terjadi kecelakaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya penelitian untuk mengetahui kinerja simpang Samirono berdasarkan MKJI 1997 dan menentukan jenis fasilitas penyeberangan jalan yang sesuai berdasarkan volume penyeberang jalan dan volume kendaraan bermotor. Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survei di lapangan untuk mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian diolah dengan menggunakan manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dan analisis kriteria jenis penyeberangan jalan menggunakan metode yang terdapat dalam buku tata cara perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan. Data lalu lintas diperoleh dengan menghitung jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (14, 17, 19 Desember 2011) pada jam-jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan dan data penyeberangan. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa simpang Samirono memiliki nilai derajat kejenuhan (DS) = 1,292. Nilai ini jauh dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu 0,85. Adapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan sebagai alternatif belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997. Oleh karena itu, dilakukan alternatif dengan penggunaan lampu lalu lintas dan menghasilkan DS ratarata sebesar 0,81, sehingga pemasangan lampu lalu lintas merupakan alternatif terbaik dalam pemecahan masalah kapasitas simpang Samirono. Adapun untuk analisis kriteria jenis penyeberangan jalan yang mempunyai volume penyeberang jalan (P) = 262 orang/jam dan volume lalu lintas (V) = 3175 kendaraan/jam didapat kriteria jenis penyeberangan berupa pelican crossing. Kemudian dikombinasikan waktu sinyal simpang bersinyal dengan waktu hijau pelican didapatkan derajat kejenuhan rata-rata sebesar 0,82. Kata Kunci : Simpang Tak Bersinyal, Pelican Crossing, Derajat Kejenuhan, Simpang Samironoen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectSimpang Tak Bersinyalen_US
dc.subjectPelican Crossingen_US
dc.subjectDerajat Kejenuhanen_US
dc.subjectSimpang Samironoen_US
dc.titleAnalisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Samirono, Yogyakartaen_US
dc.Identifier.NIM07511075


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record