dc.description.abstract | Bertambahnya jumlah pendatang di Yogyakarta menyebabkan jumlah kendaraan pribadi
meningkat. Hal ini menyebabkan kemacetan di berbagai ruas jalan, salah satunya di simpang
Samirono. Simpang Samirono merupakan kawasan dengan aktivitas cukup padat. Pada simpang
ini sering terjadi kemacetan, terutama pada jam sibuk. Pada simpang ini juga banyak penyeberang
jalan baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor menyebabkan simpang ini rawan terjadi
kecelakaan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan adanya penelitian untuk
mengetahui kinerja simpang Samirono berdasarkan MKJI 1997 dan menentukan jenis fasilitas
penyeberangan jalan yang sesuai berdasarkan volume penyeberang jalan dan volume kendaraan
bermotor.
Cara penelitian yang dilakukan adalah dengan melakukan survei di lapangan untuk
mendapatkan data primer maupun data sekunder yang kemudian diolah dengan menggunakan
manajemen simpang. Perencanaan menggunakan acuan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)
1997 dan analisis kriteria jenis penyeberangan jalan menggunakan metode yang terdapat dalam
buku tata cara perencanaan fasilitas pejalan kaki di kawasan perkotaan. Data lalu lintas diperoleh
dengan menghitung jumlah kendaraan di lapangan yang dilakukan selama 3 hari (14, 17, 19
Desember 2011) pada jam-jam sibuk dan disajikan dalam bentuk tabel data kendaraan dan data
penyeberangan.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa simpang Samirono memiliki nilai derajat
kejenuhan (DS) = 1,292. Nilai ini jauh dari nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI
1997 untuk simpang tak bersinyal yaitu 0,85. Adapun rekayasa lalu lintas yang dilakukan sebagai
alternatif belum dapat mencapai nilai derajat kejenuhan yang disarankan oleh MKJI 1997. Oleh
karena itu, dilakukan alternatif dengan penggunaan lampu lalu lintas dan menghasilkan DS ratarata
sebesar 0,81, sehingga pemasangan lampu lalu lintas merupakan alternatif terbaik dalam
pemecahan masalah kapasitas simpang Samirono. Adapun untuk analisis kriteria jenis
penyeberangan jalan yang mempunyai volume penyeberang jalan (P) = 262 orang/jam dan
volume lalu lintas (V) = 3175 kendaraan/jam didapat kriteria jenis penyeberangan berupa pelican
crossing. Kemudian dikombinasikan waktu sinyal simpang bersinyal dengan waktu hijau pelican
didapatkan derajat kejenuhan rata-rata sebesar 0,82.
Kata Kunci : Simpang Tak Bersinyal, Pelican Crossing, Derajat Kejenuhan, Simpang Samirono | en_US |