Show simple item record

dc.contributor.advisorProf. Ir. H. Mochammad Teguh, MSCE, Ph.D.
dc.contributor.authorSuliantoro Sulaiman
dc.date.accessioned2021-11-24T08:49:52Z
dc.date.available2021-11-24T08:49:52Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34643
dc.description.abstractKerusakan yang terjadi pada balok pendek yang ditumpu sederhana akibat beban titik pada umumnya berupa kerusakan lentur dan atau geser. Pembebanan hingga mencapai beban maksimum akan menyebabkan retak lentur dan geser sepanjang bentangan. Perilaku kerusakan akibat gaya geser sulit diprediksi dan dampak dari kerusakannya juga fatal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perilaku balok beton bertulang dengan menggunakan rasio sengkang bervariasi dan tertumpu pada tumpuan sederhana. Balok tersebut dibebani oleh beban yang didistribusikan menjadi 2 (dua) beban titik statik yang ditingkatkan secara bertahap. Data yang dihasilkan dari penelitian ini adalah grafik hubungan beban-lendutan, grafik hubungan beban-regangan, grafik hubungan tegangan-regangan serta pola retak dan keruntuhan balok. Beban diletakkan pada jarak sepertiga bentangan (one-third loading). Pada penelitian ini, peralatan uji yang memadai dipasangkan pada benda uji. Peralatan uji tersebut antara lain LVDT (Linear Variable Differential Transformer sebagai sensor yang menindikasikan lendutan), strain gauge (sebagai sensor yang mengidikasikan regangan), dan load cell (sebagai sensor yang mengindikasikan beban) yang dihubungkan ke data logger (sebagai pengolah data) dan dibantu satu set komputer (untuk membaca dan merekam data lendutan, regangan dan beban) selama pengujian berlangsung. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa balok yang diuji melebihi kapasitas teoritisnya mengalami lendutan sebesar 26 mm. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa balok yang diuji memiliki ikatan yang baik. Pola retak dan keruntuhan yang terjadi pada balok masih didominasi oleh gagal lentur (flexural failure), walaupun retak menunjukkan adanya transisi dari retak lentur ke retak geser. Hal ini terjadi karena kuat geser nominal beton masih mampu menahan gaya geser yang terjadi pada balok, dan retak geser yang tidak mencapai titik pembebanan merupakan indikasi bahwa sengkang menahan gaya geser dengan baik. Transisi gagal geser semakin besar dan terlihat seiring bertambah besarnya jarak sengkang. Kata kunci : Balok beton bertulang, beban teoritis, lendutan, regangan, retak, keruntuhan, strain gauge, load cell, LVDT, data loggeren_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectBalok beton bertulangen_US
dc.subjectbeban teoritisen_US
dc.subjectlendutanen_US
dc.subjectreganganen_US
dc.subjectretaken_US
dc.subjectkeruntuhanen_US
dc.subjectstrain gaugeen_US
dc.subjectload cellen_US
dc.subjectLVDTen_US
dc.subjectdata loggeren_US
dc.titlePerilaku Retak Dan Keruntuhan Geser Pada Balok Bertulang Dengan Memakai Rasio Sengkang Bervariasien_US
dc.Identifier.NIM05511036


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record