dc.description.abstract | Berat lahir merupakan indikator dari kesehatan neonatus. Bantul memiliki angka kematian bayi tertinggi di Provinsi DIY, dengan penyebab umum BBLR dan sepsis. Piyungan merupakan salah satu wilayah dengan angka BBLR tertinggi pada tahun 2018 dengan 35 kasus. Berat lahir salah satunya dipengaruhi oleh status gizi ibu hamil yang diukur menggunakan LILA. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan analisis mengenai hubungan LILA ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di Puskesmas Piyungan tahun 2015-2020.
Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan ukuran LILA ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di Puskesmas Piyungan tahun 2015-2020.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan studi kuantitatif cross-sectional menggunakan data sekunder Puskesmas Piyungan Kabupaten Bantul tahun 2015-2020 dengan teknik total sampling dimana besar sampel sejumlah 86 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian yaitu variabel bebas ukuran LILA ibu hamil sedangkan variabel terikat adalah berat badan lahir bayi. Analisis data menggunakan analisis univariat yaitu tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat yaitu uji Fisher exact test.
Hasil: Analisis univariat memperoleh hasil ibu yang memiliki LILA <23,5 sebanyak 19,8%, sedangkan LILA ≥23,5 sebanyak 80,2%. Bayi dengan berat badan lahir
≥2500 sebanyak 87,2%, sedangkan bayi dengan berat badan lahir <2500 sebanyak 12,8%. Uji Fisher exact test pada ukuran LILA dengan berat badan lahir bayi menunjukkan nilai p=0,685 dan rasio prevalensi (RP) sebesar 0,406.
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ukuran LILA ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di Puskesmas Piyungan pada tahun 2015- 2020. | en_US |