dc.description.abstract | Puisi merupakan karya sastra yang sarat dengan makna. Dimana kita dapat mengekspresikan segala perasaan dengan bahasa yang cukup indah dan dapat dinikmati oleh orang lain. Jogja sebagai pusat budaya dan kesenian, kiranya perlu adanya suatu wadah yang dapat merefleksikan kehidupan kesenian dan budaya, khususnya puisi. Puisi selain diungkapkan dengan bahasa yang indah, juga dapat dituangkan dalam media kesenian lainnya, seperti seni rupa, seni instalasi, theater, monolog dan opera. Desain bangunan menggunakan puisi dari Kahlil Gibran. Pemilihan Puisi Kahli Gibran didasarkan kerena Puisi Kahli Gibran telah diterjemahkan kedalam duapuluh bahasa di dunia, selain itu makna dan kandungan puisi Kahlil Gibran dapat mengaktualisasikan hubungan manusia dengan dirinya, manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam dan lingkungannya serta manusia dengan Tuhan. Dalam pendesain bangunan ini mengambil Empat Karakter Utama Puisi Cinta Kahlil Gibran, yaitu Cinta dan Kebebasan, Cinta dan Keindahan, Cinta dan Ketulusan serta Cinta dan Penyucian. Keempat karakter ini kemudian ditransformasikan kedalam desain bangunan dengan merujuk konsep arsitektur yang telah ada. Cinta dan Kebebasan menggunakan pemahaman pendapat dari August Scmarsow, Cinta dan Keindahan menggunakan pemahaman pendapat dari John Ruskin, Cinta dan Ketulusan menggunakan pemahaman pendapat dari Robert Vischer dan Theodore Lipps serta Cinta dan Penyucian menggunakan pemahaman pendapat interpretasi bangunan relighius. | en_US |