Show simple item record

dc.contributor.advisordr. Linda Rosita, M.Kes., Sp.PK(K).
dc.contributor.authorPrasetyo, Seno Dwi
dc.date.accessioned2021-11-23T03:29:56Z
dc.date.available2021-11-23T03:29:56Z
dc.date.issued2021-04-14
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34582
dc.description.abstractPenyakit ginjal kronik (PGK) adalah penyakit yang menjadi perhatian serius diseluruh populasi dunia. Angka kejadian PGK didunia tercatat lebih dari 500 juta penderita dan yang harus menjalani terapi pengganti ginjal berupa hemodialisis hinga 1,5 juta pasien. Penyakit ginjal kronik tidak terlepas dari beberapa komplikasi, salah satunya adalah anemia. Penegekan diagnosis anemia pada pasien PGK dapat ditegakan melalui berbagai pemeriksaan seperti pemeriksaan klasik kadar feritin serum, namun feritin dikenal terlibat dalam proses inflamasi yang terjadi pada PGK. Penanda baru seperti persentase eritrosit hipokrom mulai diperkenalkan untuk menjadi penanda akurat anemia. Pemeriksaan penunjang yang tepat dapat membantu menegakkan diagnosis anemia pada renal serta membantu memberikan tata laksana yang tepat pada pasien PGK yang mengalami anemia. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan persentase eritrosit hipokrom dengan kadar feritin, mengetahui rerata persentase eritrosit hipokrom dan mengetahui rerata kadar feritin pada pasien PGK yang menjalani hemodiliasis di RS PKU Bantul. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional yang melibatkan 50 pasien PGK di RS PKU Bantul. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dari rekam medis dan Indonesia Renal Registry (IRR). Pengambilan sampel darah dilakukan untuk pemeriksaan kadar feritin dan Persentase eritrosit hipokrom. Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode consecutive sampling. Hasil: Median persantase eritrosit hipokrom subjek penelitian sebesar 0,95%. Median feritin pada subjek penelitian adalah 105,5 ng/mL. Tidak terdapat hubungan bermakna antara persentase eritrosit hipokrom dengan kadar feritin (p=0,129, r=-0,218), hasil yang diperoleh dapat dijelaskan dengan proses inflamasi yang terjadi pada pasien PGK sehingga terjadi peningkatan kadar ferritin, yang tidak diikuti oleh perubahan pada persentase eritrosit hipokrom. Hasil penelitian ini kian menunjukan bahwa feritin merupakan variabel yang kurang baik dalam menjadi penanda besi tubuh pada keadaan inflamasi serta merekomendasikan persentase eritorsit hipokrom sebagai penanda besi yang lebih akurat. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara persentase eritrosit hipokrom dengan kadar feritin.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectpersentase eritrosit hipokrom.en_US
dc.subjectpenyakit ginjal kroniken_US
dc.subjectferitinen_US
dc.subjectanemiaen_US
dc.titleHubungan Persentase Eritrosit Hipokrom Dengan Kadar Feritin Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rs Pku Bantulen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM17711032


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record