Show simple item record

dc.contributor.authorBadarudin
dc.contributor.authorHerbiantoro, Yuska
dc.date.accessioned2017-08-15T03:55:26Z
dc.date.available2017-08-15T03:55:26Z
dc.date.issued1997
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3445
dc.description.abstractLebih dari satu abad yang lalu, yaitu pada tahun 1885 gedung pencakar langit pertama dibangun di Chicago, gedung asuransi itu hanya bertingkat sepuluh, Tetapi merupakan suatu revolusi dalam sistem struktur, ini membuka kemungkinan kearah dibangunnya gedung-gedung pencakar langit, sebagai lambang prestise dan kebutuhan kota moderen. Sehingga dewasa ini gedung-gedung pencakar langit telah banyak berdiri di hampir setiap negara. Keadaan yang demikian menuntut adanya perkembangan analisa mengenai struktur bawah terutama pondasi dalam. Pondasi dalam berfungsi untuk mentransfer gaya-gaya yang bekerja pada struktur bangunan yang didukungnya ke lapisan tanah pendukungnya. Berdasarkan hal tersebut, maka hal penting yang harus diperhatikan dalam perencanaannya antara lain adalah sistem gaya yang bekerja, kapasitas dukung struktur pondasi terhadap gaya yang bekerja, maupun kapasitas dukung tanahnya. Seiring dengan semakin pesatnya arus teknologi dan perkembangan ilmu ketekniksipilan, hingga saat ini banyak metode dan formula untuk perhitungan perencanaan dan analisa kapasitas pondasi tiang pancang, seperti Metode T-Z, Metode Terzaghi, Metode Meyerhof, Metode Tomlinson dan lainnya, masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Dalam Tugas Akhir ini dibahas mengenai komparasi/ perbandingan antara kapasitas dukung pondasi tiang pancang yang dihitung dengan metode T-Z dan formula klasik Terzaghi. Dalam perencanaan kapasitas dukung pondasi tiang pancang, metode T-Z menggunakan tinjauan dengan cara membagi pondasi tiang dalam beberapa segmen dan fungsi pengadaan beban didefinisikan pada setiap sudut segmen merupakan fungsi dari kuat geser tanah dan permukaan sudut tiang. Tinjauan tersebut selanjutnya dikomparasikan dengan formula Terzaghi. Dari hasil perhitungan didapat kapasitas dukung optimal dari metode T-Z sebesar 223,3643 Ton (diambil dari toleransi kesalahan terkecil) sedangkan dari metode Terzaghi sebesar 176,6836 Ton (diambil berdasarkan data sondir/hambatan pelekat). Ternyata dari perhitungan tersebut metode T-Z menghasilkan kapasitas dukung pondasi tiang pancang yang lebih besar.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectStudi Komparasien_US
dc.subjectKapasitas Dukungen_US
dc.subjectPondasi Tiang Pancangen_US
dc.subjectMetode T-Zen_US
dc.subjectMetode Terzaghien_US
dc.titleStudi Komparasi Kapasitas Dukung Pondasi Tiang Pancang Dengan Metode T-Z dan Metode Terzaghien_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record