Uji In Vitro Nilai Sun Protecting Factor (SPF) Krim Tabir Surya Ekstrak Etanol Teh Hijau (Camellia sinensis L) Serta Uji Stabilitas Fisik
Abstract
Teh hijau (Camellia sinensis L.) telah diketahui oleh masyarakat memiliki
banyak manfaat dalam bidang kesehatan, salah satunya sebagai anti ultraviolet B
karena teh hijau mengandung polifenol terutama senyawa katekin yang mempunyai
kemampuan melindungi kulit dari paparan radiasi sinar UV. Permasalahan umum
yang muncul selama ini adalah masih minimnya informasi mengenai nilai SPF
sediaan tabir surya terutama untuk penggunaan pada wajah yang terdapat dipasaran
Indonesia dengan bahan dasar herbal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh variasi kadar ekstrak daun teh hijau terhadap aktivitas in vitr dan stabilitas
fisik. Ekstrak daun teh hijau diperoleh dengan metode maserasi. Setelah itu krim tabir
surya teh hijau diformulasikan dengan variasi kadar ekstrak yaitu F1 (5%), F2
(7,5%), dan F3 (10%). Uji nilai SPF sediaan dilakukan dengan uji in vitro
menggunakan spektrofotometri UV sedangkan stabilitas fisik meliputi uji pH,
viskositas, homogenitas, daya lekat, dan daya sebar. Data yang diperoleh ditampilkan
dalam bentuk grafik sehingga dan dibandingkan. Variasi kadar ekstrak daun teh hijau
dapat meningkatkan aktivitas in vitro, viskositas dan daya lekat, serta menurunkan
daya sebar. Semua formula krim memiliki aktivitas in vitro dan sifat fisik yang baik
dengan formula 3 yang mempunyai nilai SPF paling tinggi secara in vitro.
Kata kunci : Teh hijau (Camellia sinensis L), katekin, tabir surya, SPF, in vitro
Collections
- Pharmacy [1444]