Show simple item record

dc.contributor.authorSilfia, Ani
dc.date.accessioned2017-08-11T08:48:17Z
dc.date.available2017-08-11T08:48:17Z
dc.date.issued2001
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/3410
dc.description.abstractDunia sast ini dibentuk oleh kecenderungan-kecenderungan. Salah satu kecenderungan yang terjadi saat ini dan di masa depan adalah sistem komunikasi dan informasi yang membentuk jaringan diseluruh Dunia sehingga komunikasi tidak lagi dipengaruhi jarak yang sangat jauh. Yogyakarta sebagai kota pendidikan mempunyai potensi untuk memulai perbaikan sistem sekolah menengah dan metode yang dipakai dalam sekolah agar siswa dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi kecenderungan yang terjadi di masa depan. Metode Quantum Learning adalah metode yang memberikan sugesti pada siswa bahwa tidak ada konsep gagal dalam hidup. Dalam metode ini diberikan cara praktis untuk mempelajari cara belajar dan cara-cara yang dapat dilakukan agar mencapai keberhasilan belajar yaitu musik dan poster-poster yang berisi slogan penyemangat serta pengaturan lingkungan belajar yang paling sesuai dengan karakter siswa. Sedang dalam konsep The Learning Revolution disebutkan bahwa belajar akan efektif jika siswa dalam keadaan "Fun", dan belajar dapat belajar berlangsung di mana saja (sungai, sawah, museum, ruang pameran) dan sangat menganjurkan untuk belajar menggunakan teknologi yaitu internet, multimedia, CD-ROM, TV, kaset. Disebutkan juga bahwa perlu diberi penghargaan dan tempat bagi delapan ragam kecerdasan yang dimiliki oleh siswa. Analisis dilakukan terhadap tapak yang tepat, lalu ditetapkan penzoningan dan sirkulasi yang terjadi. Kebutuhan ruang belajar dan pendukungnya didapat dari rasio dari guru : siswa serta proses kegiatan yang terjadi di SMU. Kualitas ruang belajar berdasarkan warna, material, tekstur, ornamen, struktur, komposisi, pencahayaan dan ventilasi yang dikaitkan dengan prinsip-prinsip pada Metode Quantum Learning dan The Learning revolution. Analisis dilakukan berkaitan dengan Ruang luar, baik elemen dan kualitas ruang luar. Konsep dasar lokasi dan tapak terpilih dan penzoningan serta sirkulasi yang dipakai adalah organisasi cluster dan linier. Konsep umum dasar ruang dan konsep massa yang dipakai juga konsep dasar kualitas ruang dalam dan luar yang berkaitan dengan tuntutan kualitas ruang dan metode Quantum Learning dan The Learning revolution. Dan secara inheren konsep dasar struktur dan utilitas.en_US
dc.publisherUII Yogyakartaen_US
dc.subjectSekolah Menengah Umum (Plus)en_US
dc.subjectYogyakartaen_US
dc.subjectPenerapan Metode Quantum Learningen_US
dc.subjectThe Learning Revolutionen_US
dc.subjectFaktor Penentu Perancanganen_US
dc.subjectRuang Belajar Mengajaren_US
dc.titleSekolah Menengah Umum (Plus) di Yogyakarta: Penerapan Metode Quantum Learning dan The Learning Revolution sebagai Faktor Penentu Perancangan Ruang Belajar Mengajaren_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record