dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan regulasi emosi terhadap peningkatan subjective well being pada remaja yang mengalami dampak perceraian orangtua. Kategori subjek penelitian adalah remaja yang berusia 13-15 tahun sejumlah 12 orang dengan memiliki tingkat subjective well being sedang sampai dengan rendah. Subjek penelitian bersedia mengikuti pelatihan regulasi emosi dari awal sampai selesai. Alat ukur yang digunakan adalah Skala Subjective WellBeing. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimen (pretest-posttest control group design with follow up). Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Mann Withney Test untuk mengetahui apakah pelatihan regulasi emosi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan subjective well being subjek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan skor pada peningkatan subjective well being antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah pelaksanaan pelatihan regulasi emosi, dengan skor Z = -0,410 dan p = 0,682 (p>0,05) saat pretest maupun posttest. Setelah posttest dan follow up dilakukan, tidak ada perbedaan skor pada peningkatan subjective well being antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan skorZ = -0,573 dan p = 0,566 (p>0,05). Kesimpulan hasil penelitian ini adalah pelatihan regulasi emosi tidak memberikan pengaruh terhadap peningkatan subjective wellbeing subjek, yaitu pada kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan dankelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. | en_US |