Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Ir. Hari Purnomo, MT.
dc.contributor.authorZainal Arif Aminudin
dc.date.accessioned2021-11-04T01:01:33Z
dc.date.available2021-11-04T01:01:33Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/34026
dc.description.abstractDiberbagai industri kecil perhatian terhadap kondisi stasiun kerja berkaitan dengan tingkat kenyamanan dan kesehatan masih sangat kurang. Stasiun kerja yang didalamnya terdapat interaksi antara manusia, mesin, peralatan dan bahan merupakan komponen penting dalam aktivitas produksi, utamanya dalam upaya pengurangan tingkat keluhan muskuloskeltal dan stres kerja. Aktivitas bagian pengovalan pada proses pembordiran di CV. Kurnia Jaya yang berlokasi di Condongcatur Yogyakarta, merupakan industri kecil yang mengandalkan sistem kerja secara manual. Pada stasiun ini masih banyak dijumpai berbagai kondisi yang tidak ergonomis. Hal ini dapat dilihat dari pencayahaan yang kurang terang, suhu ruangan tinggi, dan posisi kerja yang tidak nyaman. Berdasarkan pada kondisi tersebut, perlu dilakukan perancangan ulang (redesain) pada stasiun kerja pengovalan. Perancangan ulang ini akan dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti antropometri, pencahayaan, temperatur ruangan, subyektifitas operator terhadap keluhan rasa sakit selama bekerja, dan analisis tingkat stres kerja. Hasil rancangan ini akan diwujudkan dalam bentuk sebenarnya. Selanjutnya membandingkan hasil-hasil pengukuran antara kondisi awal dengan sesudah redesain. Berpedoman dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja sesudah redesain memberikan hasil yang lebih baik dibanding kondisi awal. Ukuran yang dapat diberikan dalam menggambarkan kondisi sesudah redesain seperti tingkat pencahayaan memingkat menjadi 203-260 lux dari 154-178 lux, temperatur turun dari 30,5°C-28,3°C menjadi 27.8°C-26,6°C,. Hasil penyebaran kuesioner, menunjukkan terjadinya penurunan tingkat keluhan muskuloskeletal terjadi penurunan sebesar 28,95 % dan tingkat stres kerja terjadi penurunan sebesar 12,75% yang dialami operator. Dari keseluruhan hasil analisis, kenyataannya kondisi setelah redesain mengalami perbaikan dan ini memberi pengaruh pada posisi kerja operator setelah redesain dapat mengurangi ketidaknyamanan saat bekerja. Sehingga kondisi sesudah redesain layak untuk diaplikasikan pada stasiun finishing Kata kunci : Stasiun Kerja Pengovalan, Ergonomi, Antropometri, Keluhan Muskuloskeletalen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectStasiun Kerja Pengovalanen_US
dc.subjectErgonomien_US
dc.subjectAntropometrien_US
dc.subjectKeluhan Muskuloskeletalen_US
dc.titlePerancangan Ulang Stasiun Kerja Pengovalan Bordir Komputer Untuk Mengurangi Keluhan Muskuloskeletal Dan Stres Kerja (Studi Kasus di CV. Kurnia Jaya)en_US
dc.Identifier.NIM06522110


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record