Jakarta Auto Showroom: Pencahayaan dan Pola Sirkulasi sebagai Pendukung Nilai Komersialitas
Abstract
Peningkatan nilai jual kendaraan dari tahun ketahun meningkat secara meyakinkan tanpa penghalang yang berarti akan badai krisis ekonomi. Permintaan kendaraan dibarengi oleh meningkatnya nilai produksi memacu masing-masing ATPM untuk unggul dalam penjualan. Pewadahan pola jual kendaraan menjadi issue yang diangkat sebagai landasan kebutuhan akan suatu ruang pamer maupun jual khusus kendaraan. Keterpaduan sebagai dasar pemikiran guna memudahkan konsumen mendapatkan produk secara seksama memunculkan satu pemikiran lanjut pola penataan retail yang tersusun. Konsep mall mengemuka sebagai jawaban atas pola sirkulasi dan bukaan yang dibutuhkan, dengan konsep ini setidaknya pergerakan masing-masing individu dalam memenuhi keinginan untuk tahu tentang suatu produk mampu terjawab. Sebagai satu area komersial yang mengutamakan keuntungan secara finansial menjadikan bangunan harus mampu mendukung usaha tersebut. Penataan serta pencahayaan bangunan menjadi modal untuk mendukung keinginan itu. Hal itu didasarkan keinginan untuk lebih memperindah produk dagang yang dipamerkan, pencahayaan dipilih mengingat cahaya adalah elemen vital untuk memunculkan setiap karakter obyek. Dengan tata cahaya yang tepat menjadikan produk mampu tertangkap oleh indera secara baik. Pemunculan karakter yang indah akan menjadikan obyek menarik sehingga produk mampu terjual dan diminati konsumen.
Collections
- Architecture [3658]