Show simple item record

dc.contributor.advisorIr. Ali Parkhan, MT.
dc.contributor.authorDenny Permana
dc.date.accessioned2021-11-03T01:10:19Z
dc.date.available2021-11-03T01:10:19Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33963
dc.description.abstractDalam industri manufaktur, usaha perbaikan yang dilakukan pada peralatan di lini produksi sering kali hanya sebagai suatu pemborosan karena tidak menyentuh akar permasalahan yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan tim perbaikan tidak mendapatkan dengan jelas permasalahan yang terjadi dan faktorfaktor yang menyebabkannya. Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor penyebabnya membuat usaha perbaikan menjadi terfokus merupakan faktor utama metode ini diaplikasikan. Saat ini proses manufaktur di lini produksi sebuah percetakan memiliki permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mengakibatkan penggunaan peralatan yang ada belum optimal. Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah metode pengukuran efektivitas penggunaan suatu peralatan. Metode ini yang akan digunakan untuk mengungkapkan akar permasalahan dan faktor penyebab efektifitas mesin di lini produksi sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi kerugian peralatan (Equipment Losses) yang terjadi. Kemudian mengukur pencapaian nilai OEE satu lini produksi dalam satu periode dan melalui analisis pareto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar permasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada sebuah diagram sebab-akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat efektivitas mesin adalah availability ratio dengan persentase rata-rata dari bulan Januari-September 2010 sebesar 87,58%, performance ratio dengan persentase rata-rata dari bulan Januari-September 2010 sebesar 79,55%, serta rate of quality product dengan persentase rata-rata dari bulan Januari-September 2010 sebesar 97,43%. Faktor yang memiliki persentase terbesar dari faktor six big losses mesin cetak produksi adalah reduced speed loss sebesar 53,20%, idling minor stoppages sebesar 17,30%, set up and adjustment loss sebesar 12,21%, breakdown loss sebesar 9,61%, rework loss sebesar 5,76% dan yield/reduced loss sebesar 2,32%. Usaha perbaikan terhadap permasalahan yang ada difokuskan pada penanganan secara komprehensif terhadap faktor penyebab reduced speed loss dan idling minor stoppages. Kata Kunci: overall equipment effectiveness (OEE), six big losses, equipment losses, mesin cetak produksien_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectoverall equipment effectiveness (OEE)en_US
dc.subjectsix big lossesen_US
dc.subjectequipment lossesen_US
dc.subjectmesin cetak produksien_US
dc.titlePengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) Di Lini Produksi Guna Mengoptimalkan Kinerja Peralatan, Studi Kasus Di PT. Muria Baruen_US
dc.Identifier.NIM05522259


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record